nusabali

Mahasiswi Tewas Terseret Truk

  • www.nusabali.com-mahasiswi-tewas-terseret-truk

Tubuh Ni Kadek Desi Yuandani terseret truk Fuso sekitar 7 meter. Lantaran kondisi tubuhnya yang tidak utuh, pihak keluarga kesulitan memandikan jenazahnya.

Warga tersebut mengatur agar truk melintas bergantian. Warga yang berada di sisi bawah sempat mengingatkan korban Desi Yuandani agar sedikit menjauh dari truk, tetapi korban tetap tidak jaga jarak.

Tiba-tiba as pendek truk Hino DK 9410 BF patah, menyebabkan sopir I Kadek Nuada Adnyana panik, sehingga truk terus bergerak mundur dan posisi korban persis di belakang ban truk bagian kanan. Setelah diseruduk, sepeda motor korban terpental ke samping kanan, korban jatuh telentang, di bawah truk. Akibatnya bagian dada korban tergilas ban hingga tubuhnya terseret sekitar 7 meter. Bagian dada, perut, dan organ dalam korban, lenyap.

Warga di Banjar Dukuh dan sekitarnya spontan mendatangi TKP. Banyak warga tidak tahan menyaksikan kondisi jasad korban yang tertindih truk, dalam keadaan bagian kaki kanan patah.

Petugas Satlantas Polres Karangasem dipimpin Kasatlantas AKP I Made Subadi, dibantu Kapolsek Sidemen AKP I Nengah Sukerna, dan Kapolsek Selat AKP I Made Sudartawan beserta anggotanya, sempat kesulitan mengevakuasi jasad korban. Setelah diupayakan agar truk bergerak maju 1 meter dengan cara didorong warga, akhirnya jasad korban bisa dievakuasi, sekitar pukul 18.30 Wita, selanjutnya diantar ke Puskesmas Selat. Selama, proses evakuasi, jalur Kecamatan Sidemen – Klungkung macet sekitar satu jam.

Saat kejadian, korban mengenakan mengenakan baju kaos putih, jaket pink, celana hitam, kaos kaki hitam, membawa tas kain, mengenakan masker, ikat pinggang hitam, ikat rambut hitam, dan sarung tangan abu.

Jasad korban dalam kondisi tanpa dada, perut beserta organ dalam. Yang tersisa kepala, kedua tangan, dan kedua kaki. Tiga petugas medis yang menangani korban di Puskesmas Selat, dr I Nyoman Sujati, dr Joan Vinata, dan dr Jayati Purnami, hanya melakukan otopsi luar.

“Kami hanya melakukan otopsi luar. Mau menjahit luka, apanya yang mesti dijahit, karena bagian organ tubuhnya hilang,” ujar dr Sujati.

Segenap kerabat korban sempat kebingungan selama di Puskesmas Selat. Muncul ide agar di Puskesmas Selat korban dimandikan, sehingga memudahkan untuk mengubur. Sebab tidak mungkin dimandikan di kuburan. Kelian Banjar Adat Alastunggal I Wayan Suendra yang juga hadir, mengakui mengalami kesulitan dalam hal memandikan korban. Akhirnya jasad korban diberangkatkan dari Puskesmas Selat pukul 19.50 Wita tanpa terlebih dahulu dimandikan. “Ya, nanti kami mandikan di kuburan secara simbolis,” kata I Wayan Arka, salah seorang paman korban.

Jasad korban langsung diantar ke Kuburan Banjar Adat Alastunggal, kemudian digelar prosesi menguburkan hanya dengan diterangi lampu senter. Sesuai dresta (kebiasaan) Banjar Adat Alastunggal, seperti yang dituturkan Kelian I Wayan Suendra, tidak boleh membawa jenazah ke rumah.

Korban Ni Kadek Desi Yuandani merupakan putri kedua dari tiga bersaudara. Korban adalah putrid I Nyoman Parsa dan Ni Wayan Wartini. Sebenarnya, keberangkatan korban ke Denpasar sedianya untuk mengikuti ujian di kampusnya, mulai Senin (20/2). Ibu korban Ni Wayan Wartini tak kuasa menahan isak tangisnya, atas kepergian mendadak putrinya. “Jelang anak saya berangkat ke Denpasar, saya hanya berpesan agar hati-hati. Saya tidak punya firasat apa-apa,” tutur Ni Wayan Wartini, yang juga wali kelas IV SD Negeri 2 Duda, Kecamatan Selat.

Sementara itu, sopir truk Hino I Kadek Nuada Adnyana diamankan dan masih intensif diperiksa di Mapolres Karangasem. Kepada petugas, sopir truk itu mengatakan, “As pendek patah, sulit menghindar, makanya truk bergerak mundur,” ucapnya. 

Kasatlantas AKP I Made Subadi seizin Kapolres AKBP Sugeng Sudarso mengatakan, korban tewas akibat sopir truk lalai, dijerat pasal 310 UU No 22 tahun 2009, dengan ancaman hukuman enam tahun, denda Rp 12 juta. * k16

Komentar