nusabali

100 Pedagang Berjualan di Lahan Parkir Kawasan Pantai Kuta

  • www.nusabali.com-100-pedagang-berjualan-di-lahan-parkir-kawasan-pantai-kuta

MANGUPURA, NusaBali
Lahan parkir di sepanjang Pantai Kuta yang disulap menjadi lokasi berjualan masyarakat saat pandemi Covid-19 sudah mulai ramai dikunjungi.

Bahkan, kawasan tersebut memiliki ciri khas tersendiri lantaran payung para pedagang bewarna-warni dan menampilkan pemandangan yang berbeda. Menariknya, lokasi yang dulunya sepih peminat, kini sudah ada 100 pedagang yang mengais rezeki di sana. Harapannya, dengan adanya lokasi jualan baru itu bisa menggerakan roda perekonomian saat pandemi Covid-19.

Ketua LPM Kuta I Putu Adnyana, mengatakan lokasi jualan yang memanfaatkan kantong parkir di Pantai Kuta itu sudah mulai diminati, khususnya baik oleh pedagang yang merupakan masyarakat Kuta. Hal ini berbeda saat awal digagasnya lokasi itu sebagai tempat jualan pada September 2021 lalu.

“Kita resmi membua slot untuk berjualan itu sekitar pertengahan September. Pas awal-awalnya, lokasi itu masih sepi, bukan hanya pengunjung yang sepi, tapi pedagang pun tidak ada. Ya, mungkin karena masyarakat masih enggan berjualan,” kata Adnyana, Jumat (10/12) siang.

Menurut Adnyana, lokasi jualan dengan memanfaatkan kantong parkir itu digagas oleh LPM Kuta yang berkoordinasi dan mendapat izin dari sejumlah instansi. Pembukaan slot jualan itu berangkat dari keprihatinan, melihat masyarakat Kuta yang terdampak pandemi Covid-19, sehingga melalui LPM Kuta, dibikinlah semacam lokasi jualan agar bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

“Untuk slot jualan, awalnya kita bikin banyak. Namun, setelah berbagai pertimbangan, akhirnya yang terealisasi 100 slot. Jadi pedagang yang berjualan di sana benar-benar asli dari Kuta semua,” jelas Adnyana seraya mengakui untuk lokasi jualan dari parkiran depan Hard Rock hingga depan Beach Walk.

Seiring berjalannya waktu, lokasi jualan yang berada di pinggir Jalan Pantai Kuta itu mulai dilirik oleh semjumlah sponsor, sehingga payung untuk berjualan yang sebelumnya disediakan sendiri oleh masyarakat difasilitasi oleh sponsor. Hal itu juga memberi warna tersendiri di lokasi, karena seluruh payung itu bewarna-warni dan memberikan nuasan berbeda. “Karena kondisi dan suasana sudah baik, akhirnya masyarakat yang sudah mendapat slot itu langsung berjualan. Kondisinya saat ini sudah mulai ramai dan pengunjung juga banyak yang belanja,” kata Adnyana.

Untuk jam operasional, Adnyana mengatakan mulai buka sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita. “Kalau jam operasional tergantung dari pedangangnya. Tapi, kita tetap membatasi juga jam malamnya,” tegas Adnyana.

Sementara salah seorang pedagang, Eka Setiawan, 32 mengaku sangat terbantu dengan keberadaan lokasi jualan dengan memanfaatkan kantong parkir. Menurut pria yang sebelumnya bekerja di salah satu hotel di Kuta itu, semenjak awal pandemi, dirinya sudah tidak bekerja lagi di hotel karena adanya pemutusan hubungan kerja. Selama ini, dia juga tidak ada pekerjaan selain berdiam diri di rumah. “Kami sangat terbantu dengan adanya lokasi jualan ini. Ya, adalah penghasilan, meski tidak seberapa. Karena selama ini saya tidak ada penghasilan sama sekali,” kata pria yang berjualan di depan Beach Walk. *dar

Komentar