Jadi Narasumebr di KTT APCAT 2021

Salah satu implementasinya yakni dengan membangun kerjasama dan kolaborasi lintas sektor serta pelibatan berbagai elemen masyarakat.

Hal itu dikatakan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat jadi pembicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Cities Alliance for Tobbaco Control (APCAT) atau Aliansi Kota-Kota Asia Pasifik, untuk pengendalian tembakau secara daring (dalam jaringan), Selasa (7/12).

KTT tersebut mengusung tema “Bersama Kita Bawa Solusi Kesehatan”. Di hadapan para peserta KTT, Bupati Suwirta mengatakan komitmen dan kerja sama lintas sektor merupakan kunci pengendalian tembakau di daerah. Bentuknya, melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok,  serta mengedukasi masyarakat secara berkelanjutan. Pemkab Klungkung juga sudah memiliki Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan penguatan regulasi bermuatan lokal melalui Perarem (penegas peraturan adat) di setiap desa adat.

Dengan regulasi tersebut, kata Bupati Suwirta yang Ketua Aliansi Bupati/Walikota Peduli KTR se-Indonesia ini, Pemkab Klungkung terus berupaya menciptakan kondisi masyarakat partisipatif dalam penegakan KTR dan membudayakan gerakan masyarakat hidup sehat. Upaya lain dalam pengendalian bahaya rokok yakni dengan penguatan tim penegak hukum atau pembina lapangan. Selain itu, meningkatkan efektivitas Klinik Berhenti Merokok (KBM) dalam pelayanan yang dengan terintegrasi dengan layanan kesehatan.

Selain itu, jelas Bupati, penggalangan partisipasi masyarakat dan organisasi khususnya remaja dengan membentuk kader Gebrak (Gerakan Bersama Anti Rokok).  Tak kelah penting, mencegah intervensi dari industri rokok dengan tidak menerima kerja sama dalam bentuk apa pun ke Klungkung. *wan