nusabali

Sekeluarga Jatuh ke Jurang, 1 Tewas, 4 Luka

  • www.nusabali.com-sekeluarga-jatuh-ke-jurang-1-tewas-4-luka

Satu keluarga asal Jembrana yang jatuh ke jurang sedalam 30 meter di Tabanan terdiri dari suami, istri, anak, serta kakak ipar

Setibanya di lokasi TKP Jalan Bypass Dr Ir Soekarno Tabanan yang dulu pernah ambrol, mobil Xenia DK 1094 PC malah ditabrak Innova. Saat itu, Innova maut berusaha menyalip Xenia DK 1094 PC. Nah, ketika mengambil haluan terlalu ke kanan saat nyalip, tiba-tiba dari arah berlawanan (barat) meluncur mobil yang tak diketahui identitasnya. Untuk menghindari tabrakan dengan mobil yang meluncur dari depan, pengemudi Innova banting setir ke kiri, hingga menyerempet bagian depan kanan Xenia DK 1094 PC.

Pasca ditabrak Innova, laju Xenia DK 1094 PC yang ditumpangi satu keluarga kehilangan kendali, hingga melaju oleng ke kanan, lalu terjun bebas ke jurang sedalam 30 meter. Ulah Innova tak berhenti sampai di situ. Pasca menabrak Xenia DK 1094 PC, Innova maut ini masih melaju kencang dengan banting setir ke kiri. Walhasil, Innova kembali menabrak mobil Pick Up DK 9668 DF yang terparkir di sisi selatan jalan.

Mobil Pick Up itu sendiri sehari-harinya diparkir di pinggir jalan, dengan ditempeli tulisan ‘Dijual’. Mobil Pick Up DK 9668 DF milik Parasian Sigalingging, 45, asal Binjai, Sumatra Utara pun penyok di bagian depan-belakang. Sehabis bikin petaka menabrak mobil Xenia dan mobil Pick Up parkir, Kijang Innova balik arah dan kabur menuju Denpasar.

Sementara, mobil Xenia DK 1094 PC yang ditumpangi sekeluarga beranggotakan 5 orang jatuh ke dasar jurang sedalam 30 meter. “Mobil Xenia terbalik hingga keempat roda berada di atas,” ungkap AKP Mastra Budaya saat dikonfirmasi NusaBali di Tabanan, Senin (6/2).

Akibat musibah maut ini, korban Achmad Fahmi yang duduk di kursi depan sebelah kiri pengemudi tewas mengenaskan akibat luka berat di sekujur tubuhnya. Pria berusia 33 tahun yang tinggal numpang di rumah adik iparnya, Jufairy, di PTN Senapahan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri ini menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju BRSUD Tabanan.

“Sebelum meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban mengalami pendarahan dari hidung dan luka berfat di bagian wajah. Sedangkan pasutri Jufairy dan Winda Wijayanti beserta kedua buah hatinya yang masih kecil-kecil, selamat dari maut dalam kondisi terluka,” papar AKB Mastra Budaya.

Korban selamat yang terdiri dari bapak, ibu, dan dua anaknya ini pun langsung dilarikan ke BRSUD Tabanan untuk menjalani perawatan. Hingga Senin kemarin, si bungsu yang baru berusia 2 bulan, Muhamad Fahri, masih dirawat intensif di Ruangan Bougenvil Nomor 8 BRSUD Tabanan, karena mengalami pembengakan sel otak.

“Sedangkan kedua orangtua bayi malang ini, Jufairy dan Winda Wijayanti beserta anak sulungnya, Muhamad Fardan, lukanya tidak terlalu berat. Mereka tidak sampai dirawat inap,” ungkap Kasubid Rawat Darurat dan Tindakan Medik BRSUD Tabanan, dr AA Ngurah Putra Wiradana, Senin kemarin.

Sementara itu, kepala keluarga (KK) korban kecelakaan maut yang pengemudi Xenia DK 1094 PC, Jufairy, mengakui malam itu dia bersama keluarganya hendak pulang kampung Jembrana. Mereka pulang untuk mengobati kakak iparnya,  Muhamd Fahmi, yang mengidap gula darah tinggi. "Saya mau pulang untuk mengobati kakak di RSUD Negara agar biaya lebih murah karena, dekat dengan rumah keluarga," tutur Jufairy kepada NusaBali di BRSUD Tabanan, Senin kemarin.

Sayangnya, korban Muhamad Fahmi malah tewas dalam perjalanan pulang, karena mobil Xenia yang ditumpanginya ditabrak Innova hingga jatuh ke jurang. Menurut Jufairy, mereka pulang ke Jembrana menggunakan mobil rent car Xenia DK 1094 PC dan berangkat dari rumahnya di desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri sekitar pukul 23.00 Wita.

Begitu tiba di lokasi TKP, tiba-tiba mobil Xenia yang dikemudian Jufairy ditabrak Innova. Jufairy mengaku panik, hingga banting setir ke nanan dan langsung nyemplung ke jurang. "Saat ditabrak, mobil langsung oleng, istri berteriak, saya juga panik," cerita Jufairy yang klesehariannya sebagai dagang air ‘Kangen Water’.

Setelah mobilnya terjun ke jurang yang dalam kondisi gelap, Jufairy langsung memanggil istri dan anaknya. Tragis, putra sulungnya yang berusia 7 tahun, Muhamad Fardan, ditemukan nyangkut di tanaman Talas sambil memanggil-manggil bapaknya. Sedangkan korban Muhamad Fahmi sudah terpental dari mobil, namun tidak diketahui di mana posisinya karena situasi gelap. "Saya waktu itu teriak-teriak minta tolong. Sekitar 15 menit kemudian, baru ada warga yang menolong kami semua," beber Jufairy.

Saat itu pula, Jufairy langsung mengambil anak bungsunya yang berusia 2 bulan dari pangkuan ibunya. Kemudian, dia menyelamatkan anak sulungmua untuk dibawa ke atas. "Istri saya bisa keluar dari mobil karena tidak terjepit. Sementara kakak (Muhamad Fahmi), saya lihat masih bernapas ketika ditolong petugas kepolisian dan perawat. Sayang, dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," keluh Jufairy. * k21,d

Komentar