nusabali

AA Putu Mayun Saputra dan Andi Suci Nurul Aisyah Jadi Duta Pariwisata Indonesia 2021

  • www.nusabali.com-aa-putu-mayun-saputra-dan-andi-suci-nurul-aisyah-jadi-duta-pariwisata-indonesia-2021

MANGUPURA, NusaBali.com –  Anak Agung Putu Mayun Saputra (Bali) dan Andi Suci Nurul Aisyah (Sulawesi Selatan) dinobatkan sebagai Duta Pariwisata Indonesia 2021 dalam grand final yang diselenggarakan di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Sabtu (13/11/2021) malam.

Perjalanan AA Putu Mayun Saputra dan Suci menjadi Duta Pariwisata cukup panjang, karena sudah melalui tahapan sejak Juli 2021. Sebanyak 33 finalis itu pun harus menjalani tiga kali masa karantina secara daring di daerah masing-masing. Pertama pada Agustus 2021, lalu karantina kedua September 2021,  berlanjut masa karantina ketiga Oktober 2021. 

Selain menjalani deep interview, para finalis dituntut mampu pidato, menunjukkan minat dan bakat, serta presentasi ekonomi kreatif. Hingga akhirnya tampil dalam ‘Malam Puncak Pemilihan Duta Pariwisata Indonesia 2021’, Sabtu (13/11/2021). 

Setelah dinobatkan sebagai pemenang, AA Putu Mayun Saputra yang juga merupakan pemenang Teruna Bali 2021 menyatakan kebahagiaannya. “Sangat senang dapat terpilih menjadi Duta Pariwisata Indonesia 2021. Tidak sabar rasanya agar dapat segera berkontribusi untuk pariwisata di Indonesia terutama Bali,” ujarnya AA Mayun, mahasiswa semester VIII Fakultas Hukum Universitas Dwijendra Denpasar ini.

Di babak grand final, peserta memberikan performa terbaik dalam mempromosikan daerahnya masing-masing. Akhirnya dari 33 finalis, dijaring menjadi 10 besar, 5 besar, kemudian 3 besar dan terakhir penobatan Duta Pariwisata Indonesia 2021. 

Sayangnya finalis putri Bali Samantha Putri Fandy harus puas di 3rd Runner Up.  Jegeg berusia 20 tahun ini menyatakan telah memberikan yang terbaik, baik dari masa karantina, hingga malam grand final. “Senang dan bangga rasanya sudah sampai sejauh ini,” ujar mahasiswa semester V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Progam Studi Hubungan Internasional Universitas Udayana, yang juga pemenang Teruni Bali 2018. 

Perwakilan Duta Pariwisata Provinsi Bali 2021, Anak Agung Putu Mayun Saputra dan Samantha Putri Fandy. -IST

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang hadir dalam grand final, mengatakan Duta Pariwisata Indonesia memiliki peran strategis khususnya di masa pandemi, agar dapat segera menggerakkan sektor pariwisata dalam rangka mempercepat pembangunan yang ada di daerah. “Duta Pariwisata Indonesia memiliki peran internal dan eksternal. Peran internalnya yakni sebagai role model atau inspirasi para generasi muda Indonesia. Dan peran eksternal yakni meluruskan dan menjaga pandangan baik negara-negara lain terhadap Indonesia, agar minat kunjungan wisatawan yang datang semakin meningkat,” kata Wagub Bali yang dikenal dengan nama Cok Ace.

Sementara itu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengungkapkan, bahwa pariwisata di Kabupaten Badung memegang peranan yang penting. Mengingat 85 persen pendapatan daerah berasal dari sektor pariwisata. “Dengan adanya pemilihan Duta Pariwisata Indonesia 2021 diharapkan dapat mempromosikan Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata kelas dunia,” ujar Gir Prasta.

Lebih lanjut Ketua Yayasan Abhyya Parama Mavendra I Putu Andre Purnama Hendra, selaku pemilik lisensi ajang Duta Pariwisata Indonesia menyatakan dukungan yang diberikan berbagai pihak sangat luar biasa. Terbukti dengan respons Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang mendukung ajang pemilihan Duta Pariwisata 2021. “Tahun depan 2022 Kalimantan Timur yang menjadi tuan rumah ajang Duta Pariwisata Indonesia,” ungkapnya.

Di sisi lain, ajang perdana yang diadakan di Bali  ini secara tidak langsung juga turut mendukung sektor akomodasi, serta UMKM lokal yang ada di Bali. “Masing-masing finalis membawa keluarga dan kerabatnya datang ke Bali dan menginap di hotel-hotel yang ada. Dan juga dari make up, kostum, serta hiasan panggung kami peroleh dari UMKM lokal di Bali. Jadi acara ini secara tidak langsung juga turut menggeliatkan ekonomi dan pariwisata di tengah masa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” jelas Sekretaris Umum Yayasan Abhyya Parama Mavendra, Reza Riyady Pragita. 

Gelaran Duta Pariwisata Indonesia edisi pertama ini diikuti 17 finalis putra dari  Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,  Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah,  Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. 

Sementara 16 finalis putri berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat  Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Pada malam grand final para finalis pun harus memberikan penampilan yang terbaik, serta memaparkan advokasinya masing-masing tentang promosi serta potensi pariwisata yang berada di daerah asalnya dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh dewan juri. Penilaian juri berorientasi 75 persen pada kegiatan masa karantina yang telah dilewati para finalis, dan 25 persen berdasarkan peforma para finalis saat mengikuti malam grand final. *rma

Komentar