nusabali

Sekaa Barong Mulai Permintaan Pentas

Wisdom Berdatangan

  • www.nusabali.com-sekaa-barong-mulai-permintaan-pentas

DENPASAR,NusaBali
Sekaa pertunjukkan khususnya sekaa barong  mulai ada yang mendapatkan permintaan pentas.

Hal itu  sehubungan meningkatnya kunjungan wisatawan, terutama wisatawan domestik ke Bali. Walau permintaan pentas tidak setiap hari, namun cukup memberi semangat kepada sekaa barong. Mereka berharap kondisi pandemi Covid-19 terus melandai, wisatawan baik  domestik maupun manca negara ramai kembali ke Bali.

“Kami sudah dapat pentas tiga kali sejak mulai sejak September lalu,” ujar I Made Wija, Ketua Sekaa Putra Barong di  Jalan Raya Celuk, Sukawati, Gianyar, Kamis (11/11). Permintaan pentas juga tidak menentu, tetapi  temporer.

Jumlah wisatawan yang menonton juga tidak banyak. Tidak lebih dari 200 orang dari 8.000 kapasitas stage Sekaa Barong Putra Barong. Paling banyak jumlah wisatawan mencapai 4 bus, kalau dulu sebelum pandemi  bisa sampai 20 bus.

“Syukur sudah mulai ada tamu sehingga ada permintaan pentas,”  kata Wija. Diapun berharap kondisi pariwisata Bali terus membaik, sehingga pentas barong bisas teratur lagi. “Dulu sebelum pandemi, tiap hari pentas,”  ujar Wija.

Ketua Asosiasi Penyelenggara Tontonan Wisata (Asprananta) Ida Bagus Raka Pujana  mengiyakan sudah ada sekaa barong yang mendapat permintaan pentas.

“Tiyang dengar  sudah ada, tapi tidak banyak. Sebagian besar belum,” ujar IB Raka Pujana  seniman drama gong kawakan yang memilik nama panggung Komang Apel. Termasuk sekaa Barong Catur Eka Budhi  di Kesiman  yang dikelolanya belum pentas, sehingga belum buka.

Namun kalau soal kesiapan pentas,  sekaa barongnya  kata IB Raka Pujana sudah tak ada masalah. Apalagi menyangkut penerapan prokes.

“Yang saya ketahui, kami  salah satu dari dua sekaa barong  yang sudah mengantongi sertifikat CHSE,” ujarnya memberi kepastian penerapan prokes atau CHSE terkait penanggulangan pandemi Covid-19.

Terhadap sekaa barong yang mendapat order pentas, IB Raka Pujana mengingatkan agar mematuhi kesepakatan Asprananta . Diantaranya menyangkut  upah  atau honor pentas yang wajar kepada seniman. Jangan sampai banting harga, sehingga memicu perang tarif  pertunjukkan  atau tontonan wisatawan. “Ingat dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani,”  tandasnya. *k17

Komentar