Undiksha Tampil Tanpa Beban

Tim yang bermaterikan pemain lokal dan murni mahasiswa Undiksha itu di grup Y dengan menjalani tiga laga. Pertama lawan PS Tunas Muda Ubud Gianyar pada Sabtu (27/11), lalu PS Jembrana pada Kamis (2/12), dan terakhir Sahadewa Galapagos United, pada Minggu (12/12).

Kapten tim Undiksha I Kadek Sentana mengatakan, sesuai target awal timnya mampu lolos 8 besar, setelah melalui perjuangan cukup berat di fase penyisihan grup.

"Begitu target terpenuhi, sekarang kita main lepas. Kalau ada peluang lolos ya astunkara, kalau tidak lolos ke semifinal juga tidak jadi masalah," kata Kadek Sentana, Senin (8/11).

Menurut Sentana mengakui, timnya mengandalkan pemain lokal dan mahasiswa Undiksha. Jadi, tidak ada pemain rekrutmen lain di luar Undiksha. Bahkan banyak pemain asal Singaraja.

Sedangkan tim rival, kata Sentana merekrut pemain sepakbola. Bahkan ada yang sampai merekrut pemain dari Jawa dan NTB. Jadi materi pemain lawan jauh lebih bagus dibandingkan timnya sendiri yang murni pemain lokal.

"Persaingan di grup babak 8 besar sangat berat, dan merata. Makanya kita putuskan main lepas, tapi tetap all out sepanjang pertandingan," tutur Kadek Sentana, yang kini jadi guru olahraga di daerah Sendang itu.

Menurut eks pemain Detras Sidoarjo itu, evaluasi babak 8 besar yakni fisik pemain yang masih kedodoran selama penyisihan grup. Selain itu, juga penyelesaian akhir di depan gawang lawan.

"Satu Minggu jelang babak 8 besar, kita sudah mulai ada peningkatan, dengan rutin menjalani latihan 3 kali seminggu tiap hari Selasa dan Kamis," kata Kadek Sentana, yang siap pensiun usai Liga 3 2021.

Sementara itu Manajer Tim I Wayan Artanayasa mengucapkan terimakasih atas dukungan dari semua pihak di Lembaga Undiksha, terutama rektor dan para sponsor yang selalu mendukung kegiatan UKM sepakbola Undiksha di Liga 3 dan.

“Dukungan dari semua pihak membuat Tim Undiksha tetap bertahan di babak 8 besar Liga 3 Zona Bali,”kata Artanayasa. *dek