nusabali

Harga Celana Jin dan Kaus Terancam Naik

Kapas Makin Mahal

  • www.nusabali.com-harga-celana-jin-dan-kaus-terancam-naik

JAKARTA, NusaBali
Harga celana jin dan kaus, pakaian katun terancam naik seiring dengan kenaikan harga kapas. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan harga kapas melompat hingga level tertingginya dalam 10 tahun terakhir.

Harga kapas di pasar berjangka (futures) naik 4 persen menjadi hampir US$1,09 atau ke level tertinggi sejak September 2011 lalu. Sedangkan per mingguan, harga komoditas kapas sudah melambung 22 persen dalam dua pekan terakhir.

Lonjakan harga kapas dikhawatirkan akan dikenakan kepada konsumen dengan menaikkan harga celana jin, t-shirt, dan pakaian katun lainnya. Saat ini, harga pakaian sudah naik cukup tinggi dan reli harga kapas di pasar berjangka bisa mendorong kenaikan harga lebih tinggi lagi.

Menurut laporan inflasi Pemerintah AS, harga pakaian naik 4,2 persen selama 12 bulan untuk periode yang berakhir pada Agustus lalu. Harga kemeja dan baju hangat atau sweater pria meningkat4,4 persen, celana dan celana pendek pria 6,6 persen, dan gaun wanita meroket 11,9 persen.

Analis menilai reli harga kapas disumbang oleh beberapa faktor yang berbeda, termasuk cuaca ekstrem. Selain itu, kekeringan dan gelombang panas juga telah menyapu bersih tanaman kapas AS, pengekspor kapas utama dunia.

"Ini situasi kekurangan. Musim tanam tidak berjalan dengan baik," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Securities Robert Yawger, dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).

Yawger mengatakan pedagang dan spekulan di Wall Street memperburuk keadaan dan membuat harga kapas naik lebih tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Semua spekulan mulai masuk, memperburuk pasar yang ketat," jelasnya. Secara bersamaan, permintaan sedang naik tajam, terutama dari China. Tingginya permintaan dari China mencerminkan efek samping dari kebijakan perdagangan AS.

Pada Desember 2020, Pemerintahan Donald Trump memblokir perusahaan AS dari mengimpor kapas dan produk kapas yang berasal dari wilayah Xinjiang barat, China karena kekhawatiran tentang kerja paksa.

Analis mengatakan hukuman dagang tersebut telah menyebabkan beberapa perusahaan China membeli kapas mentah yang ditanam di AS dan menjualnya kembali dalam bentuk produk jadi ke AS dan pasar lainnya. *

Komentar