nusabali

Keluarga Hilang Ternyata Pindah Domisili

  • www.nusabali.com-keluarga-hilang-ternyata-pindah-domisili

Pasutri I Ketut Nata-Ni Nyoman Suniari dan putri sulungnya, Ni Wayan Yunita, diketahui hijrah tanpa surat pindah dari Desa Sebatu

Selain sempat dilaporkan hilang, keluarga Ketut Nata ini hijrah ke Balikpapan tanpa melalui surat pindah dari Kelian Dinas, Perbekel, dan Camat. “Tapi, kok dia dapat surat pindah dari Disdukcapil Gianyar? Ini sangat aneh,” ujar Pasek.


Menurut Pasek, dirinya tahu kalau keluarga Ketut Nata pindah ke Balikpapan setelah menerima informasi dari Camat Tegallalang, I Nyoman Darmawan. Semua terungkap setelah Camat Tegallalang mengecek data server penduduk di Disdukcapil Gianyar, Senin kemarin. “Kok aneh, warga saya ini bsia dapat surat pindah di Disdukcapil Gianyar, padahal saya selaku Perbekel tak ada kasi surat keterangan pindah?’’ katanya heran.

Kelian Dinas Banjar Jasan, Desa Sebatu, I Wayan Tangsi, juga mengaku tidak tahu keluarga Ketut Nata pindah domisili. Biasanya, untuk mengurus pindah domilisi, pe-mohon diberikan surat pengantar. "Tapi, ini tidak ada pengantar dari bawah. Baru hari ini (kemarin) saya tahu kalau warga kami sudah pindah domisili," papar Wayan Tangsi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin.

Di sisi lain, Kepala Disdukcapil Gianyar, I Putu Gde Bhayangkara, mengaku heran karena merasa tak pernah mengeluarkan surat pindah untu keluarga Ketut Nata. Bhayangkara mengaku menemukan data keluarga Ketut Nata pindah dari server kependudukan di Disdukcapil Gianyar. Dia mengecek server itu atas permintaan Camat Tegallalang, I Nyoman Darmawan, yang datang ke Kantor Disdukcapil Gianyar, Senin kemarin. “Saya kok tak mengerti, mereka bisa pindah tanpa surat dari Bali?” sebut Bhayangkara.

Sedangkan Camat Tegallalang, Nyoman Darmawan, mengatakan pihaknya baru kemarin pagi berkoordinasi ke Disdukcapil Gianyar bersama jajaran Polsek Tegallalang. "Ya, kami sudah koordinasi. Yang bersangkutan (keluarga Ketut Nata) sudah mengurus pindah domisili antar provinsi," beber Cam,at Darmawan.

Sementara itu, Kapolsek Tegallalang, AKP Putu Gede Ardana, mengakui pihaknya sejak awal menduga ada kejanggalan terkiat laporan anak kedua pasutri Ketut Nata dan Ni Nyoman Suniari, yakni Ni Kadek Bonita, 23, yang melaporkan hilangnya orangtua dan kakak sulungnya, Ni Wayan Yunita. Dari hasil penelusuran anggota Polsek Tegallalang, diketahui satu keluarga itu pindah domisili ke Kalimantan Timur. Mereka meninggalkan rumah megahnya di Banjar Jasan, Desa Sebatu. “Ini penuh kejanggalan, dikatakan hilang, ternyata pindah domisili,” tandas Kapolsek Gede Ardana secara terpisah, Senin kemarin.

Ardana menambahkan, dari hasil penelusuran, keluarga Ketut Nata ternyata sudah mencabut berkas keluarganya di Kantor Disdukcapil Gianyar, 25 Oktober 2016. Namun, dari laporan Kadek Bonita, kedua orangtua dan kakak sulungnya menghilang sejak 29 Agustus 2016 pagi pukul 09.00 Wita. Ardana menduga ada upaya terencana dari pihak keluarga pengusaha eksportir kerajinan patung kayu ini untuk pindah domisili, namun anaknya menyebut hilang. “Sepertinya keluarga ini sudah mempersiapkan diri, makanya ini jadi janggal,” jelas Ardana.

Ardana belum bisa menyimpulkan apakah laporan Kadek Bonita ini palsu atau memang yang bersangkutan tak tahu ke mana jejak kedua orangtua dan kakaknya. Polsek Tegallalang pun akan menggugurkan laporan kehilangan keluarga. “Karena kami ketahui pindah domisili, laporan ini jadi gugur,” katanya.

Informasi yang tersebar, keluarga Ketut Nata terjerat utang. Namun, Kapolsek Gede Ardana mengaku tidak mau berspekulasi mengenai masalah utang-piutang yang menjerat satu keluarga seperti dituturkan warga setempat. Pasalnya, tidak ada laporan atau pengaduan mengenai masalah utang-piutang ke polisi.

Sementara, Ni Kadek Bonita, putri bungsu dari sekeluarga hilang, mengaku belum mengetahui jika ayah, ibu, dan kakak sulungnya sudah terdeteksi berada di Balikpapan. “Kok saya nggak dikasitahu ya Pak? Nanti saya crosscheck dulu ke kepolisian,” ujar Kadek Bonita saat dihubungi Nusabali via whatsapp, tadi malam.

Dua hari sebelumnya, Sabtu (14/1) sore, Kadek Bonita sempat mendatangi Kantor Harian Umum NusaBali di Jalan Hayam Wuruk No 110 Denpasar. Mahasiswi Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Unud ini menyatakan dirinya tak menyangka berita soal hilangnya ayah, ibu, dan kakaknya sejak 29 Agustus 2016 lalu itu kini heboh jadi pemberitaan media.

Bukan hanya itu, berita soal musibah yang menimpa keluarganya juga banyak dishare dan jadi perbincangan di media sosial. “Saya memang lapor polisi agar keberadaan orangtua dan kakak saya bisa dilacak dan diselidiki. Kayak diinvestigasi, tapi tidak disebarluaskan lewat media begini,” tutur Kadek Bonita. * e,lsa,sur

Komentar