nusabali

Petunjuk Balian, Korban Masih Terperangkap dalam Palung

  • www.nusabali.com-petunjuk-balian-korban-masih-terperangkap-dalam-palung

Korban Nyoman Sarta sempat hendak diselamatkan dua krama sebanjar yang tengah berada di pantai begitu dihantam ombak, namun tubuhnya keburu hilang tenggelam.

Krama Desa Pengeragoan Tenggelam Saat Menjaring Ikat di Pantai Yeh Eleh

NEGARA, NusaBali
Ganasnya ombak di Pantai Yeh Eleh, Banjar Dangin Pangkung, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana memakan korban, Kamis (3/12) pagi. Korbannya adalah I Nyoman Sarta, 55, krama Banjar Dangin Pangkung, Desa Pengeragoan yang hilang tenggelam pasca terseret ombak saat menjaring ikan. Diduga kuat, korban terseret masuk ke dalam sawangan (palung laut) di pantai tersebut.

Informasi di lapangan, korban Nyoman Sarta yang kesehariannya bekerja sebagai sopir, memang sering menjaring ikan secara manual di Pantai Yeh Eleh. Begitu pula Kamis kemarin, korban mencoba peruntungan turun ke Pantai Yeh Eleh yang tak jauh dari rumahnya, sekitar pukul 09.00 Wita. Korban ke laut sendirian, dengan mengenakan celana pendek warna biru dan kaos singlet.

Setibanya di Pantai Yeh Eleh, korban Nyoman Sarta langsung mengikatkan ujung tali jaring di salah satu kakinya dan memegang jaring utama, sembari bergerak untuk mencari lokasi menebar jaring. Awalnya, jaring ikan sempat ditebar korban di agak ke pinggir pantai. Tapi, karena tidak mendapat ikan, korban terus bergerak ke tengah laut. 

Naas, saat bergerak ke tengah laut berkedalaman sedada orang dewasa, sekitar pukul 10.00 Wita, korban Nyoman Sarta tidak menyadari telah mendekati areal berbahaya. Areal dimaksud adalah sawangan, yang berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai. Begitu masuk ke sawangan, korban langsung dihantam ombak besar, lalu terseret dan tenggelam.

Dua warga yang melihat musibah teresbut, yakni I Nyoman Wiadnya, 37, dan I Wayan Seden, 60, tidak mampu berbuat banyak. Pasalnya, korban Nyoman Sarta yang hendak ditolong keburu terseret jauh dan hilang dari pandangan. Saksi Nyoman Wiadnya dan Wayan Seden pun pilih segera melaporkan musibah maut ini ke Mapolsek Pekutatan. 
Setelah menerima laporan, tim gabungan dari kepolisian dan Basarnas langsung terjun ke lokasi TKP di Pantai Yeh Eleh, Desa Pengeragoan, untuk melakukan upaya pencarian. Bahkan, upaya pencarian terus dilakukan hingga Kamis petang. Sayangnya, pencarian korban belum kunjung membuahkan hasil. 

Menurut Kepala Pos SAR Negara, I Made Neksen, timnya masih melakukan pencarian di seputar lokasi tenggelam di kawasan sawangan, pantai Yeh Eleh, Kamis petang. “Sekarang kami masih turun yang ketiga kalinya dan sempat beruasha mendekat ke sawangan itu. Tapi, tidak berani terlalu dekat, karena berisiko,” tutur Made Neksen saat dikonfirmasi NusaBali.

Dalam melakukan pencarian korban Nyoman Sarta, Kamis kemarin, petugas Basarnas menerjunkan 12 personel menggunakan peralatan rubber boat. Upaya pencarian juga dibantu Pol Air Polres Jembrana, Brimob Polda Bali, Sabhara Polda Bali, dan sejumlah nelayan. “Di samping fokus pencarian ke sawasangan itu, tadi sempat kami ubek-ubek ke tengah laut sampai sejauh 2 mil. Kemudian juga minta bantuan nelayan untuk menyelam, tapi korban tetap belum ketemu,” tutur Made Nesken.

Menurut Nesken, pihaknya sengaja turun melakukan pencarian ketiga kalinya hingga Kamis petang, karena mendapat informasi dari salah seorang balian (orang pintar). Berdasartkan petunjuk niskala balian, korban Nyoman Sarta masih terjebak di dalam sawangan. 

Selain itu, lanjut Nesken, juga ada informasi dari salah satu anggota Basarnas yang menyatakan sempat melihat jaring di titik sawangan yang hanya berjarak sekitar 50 dari tepi pantai. “Tadi katanya pihak keluarga sudah nunas baos (minta poetunjuk niskala) kepada orang pintar. Diperoleh petunjuk kalau korban akan keluar dari sawangan petang ini sekitar pukul 18.00 Wita, makanya kami jaga-jaga. Mudah-mudahan, korban bisa ditemukan segera,” harapnya. 7 ode

Komentar