Panglima TNI Apresiasi Rasio Tracing di Buleleng

DENPASAR, NusaBali.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengapresiasi tracing  di angka 6-7 orang per kasus yang muncul di Kabupaten Buleleng.

Di sela-sela kunjungan bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo meninjau isolasi terpusat di Bali pada Minggu (29/8/2021). “Dari beberapa daerah di Pulau Bali, Kabupaten Buleleng tergolong bagus dalam hal rasio tracing dengan 6,57 atau enam hingga tujuh orang dilacak untuk setiap satu kasus konfirmasi,” kata Panglima.

Kendati demikian, hal itu masih perlu ditingkatkan agar positivity rate dapat diturunkan di bawah lima persen. Sebaliknya untuk Kabupaten Jembrana, tracing nihil dan angka kematian pada tingkat empat serta keterisian tempat tidur di rumah sakit masih memadai untuk merawat pasien.

"Tanpa tracing maka akan sulit menurunkan positivity rate dan mengendalikan laju penularan," tegas Panglima.

Panglima TNI pun  meminta semua pihak agar lebih menguatkan komitmen untuk penguatan penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. "Diperlukan komitmen kuat dari setiap unsur untuk mengembalikan Bali seperti dulu," kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Penegasan tersebut disampaikan Panglima TNI melihat data Kementerian Kesehatan bahwa Bali berada di urutan keempat setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan angka kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi secara nasional.

Saat ini data indikator di Provinsi Bali, kasus konfirmasi masih berada di level tiga dengan positivity rate masih cukup tinggi. Oleh sebab itu, tracing atau penelusuran kontak erat masih perlu ditingkatkan agar mencapai target satu per 15 orang untuk satu kasus konfirmasi.

Walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan, namun patut diwaspadai karena tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR) masih cukup tinggi. Kemudian, walaupun pasien isolasi mandiri saat ini cukup tinggi, akan tetapi masih ada yang menjalani isolasi mandiri.

"Kesadaran masyarakat untuk ke isolasi terpusat harus terus ditingkatkan guna menurunkan angka kematian," ujar dia.

Terakhir, Panglima TNI mendorong semua elemen masyarakat untuk terus disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan terutama melindungi orang lain pengidap penyakit penyerta atau komorbid.

"Para petugas harus tetap humanis dan dengan pendekatan kearifan lokal untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan guna memutus penyebaran Covid-19," ujar Panglima TNI. *ant