nusabali

Jenderal Agus Subiyanto Resmi Panglima TNI

Pastikan TNI Netral Saat Pemilu 2024

  • www.nusabali.com-jenderal-agus-subiyanto-resmi-panglima-tni

JAKARTA, NusaBali - Jenderal TNI Agus Subiyanto resmi menjabat Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono selepas upacara serah terima jabatan (sertijab) di Plaza Mabes TNI, Jakarta, Rabu (22/11).

Jenderal Agus Subiyanto langsung mengikuti upacara sertijab beberapa jam setelah dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu pagi kemarin.

“Program saya akan melanjutkan program-program yang sudah dilaksanakan Panglima TNI sebelumnya. Sesuai visi misi saya, TNI yang PRIMA, profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif,” kata Jenderal TNI Agus Subiyanto saat jumpa pers selepas upacara sertijab di Plaza Mabes TNI.

Dia mengatakan TNI yang profesional diwujudkan dengan memastikan para prajurit terlatih dengan baik (well-trained) yang dilengkapi alutsista modern (well-equipped) buatan dalam negeri. Misi well-equipped ditempuh dengan menggandeng industri pertahanan di dalam negeri, PT Pindad, untuk perlengkapan perorangan dan satuan TNI seperti kebutuhan senjata, drone, hingga mereorganisasi satuan-satuan drone dan satuan siber sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis yang sekarang terjadi.

Jenderal Agus Subiyanto mengatakan gabungan prajurit Komando Pasukan Khusus dan perwakilan penembak terbaik dari TNI mengikuti ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2023 di Thailand menggunakan senjata buatan Pindad. "Alhamdulilah dengan menggunakan senjata yang dibuat oleh Pindad, AARM di Thailand yang sedang berlangsung dan kemarin personel TNI bisa meraih juara 1," katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan pesawat tanpa awak atau drone, kata Agus melanjutkan, akan dihimpun melalui pengadaan industri dalam negeri, PT Len. Aspek lain menyangkut upaya peningkatan profesionalisme TNI serta terkait tata kelola organisasi yang baik (well-organized), dan kesejahteraan prajurit (well-paid), salah satunya diwujudkan dengan menaikkan tunjangan kebutuhan lauk pauk bagi konsumsi prajurit.

"Well-paid tunjangannya harus dinaikkan. Nanti Secara buttom up saya ajukan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kemhan sudah menyetujui untuk tunjangan lauk pauk untuk pasukan yang melaksanakan tugas operasi, sehingga tidak terlalu jomplang dengan instansi lain," katanya. Jenderal Agus Subiyanto juga menyoroti tiga masalah sebagai bagian dari prioritas kerjanya, yaitu kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), penanggulangan bencana alam, dan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Agus menjelaskan ketiga isu itu merupakan bagian dari perkembangan lingkungan strategis (banglistra) yang dihadapi TNI. "Untuk Papua, harus smart power; menggunakan soft power, kami harus mengedepankan operasi teritorial, kemudian hard power-nya operasi kombatan. Jadi, tetap kami lawan dengan senjata," katanya.

Selanjutnya, terkait penanggulangan bencana alam, Agus menyebut persoalannya saat ini ialah upaya untuk melengkapi peralatan-peralatan yang diperlukan mengingat kesiapan personel sudah berjalan cukup baik. "Kami juga sudah memodifikasi quick response (tim cepat tanggap). Kalau (soal) personel, bisalah kami selalu terdepan. Hanya perlengkapannya yang harus kami tingkatkan," tambah Jenderal Agus.

Dia melanjutkan peralatan yang perlu dipersiapkan itu antara lain perangkat air bersih dan dapur lapangan. "Misalnya, kami akan siapkan per wilayah itu ada dapur lapangan, ada water treatment, kemudian perahu-perahu (berbahan) fiber. Perahu-perahu fiber bisa masuk ke gang-gang (saluran air yang sempit, red.) dan jika nyenggol pagar rumah, tidak bocor. Kami akan memodifikasi, sehingga dalam rangka membantu masyarakat bisa terwujud dengan baik," jelasnya. Terakhir, terkait Pemilu Serentak 2024, Jenderal Agus Subiyanto memastikan seluruh prajurit TNI akan bersikap netral.

Jika masyarakat menemukan sebaliknya, tambahnya, maka dapat melapor ke posko-posko aduan yang tersebar di seluruh markas-markas dan kantor TNI di berbagai daerah Indonesia. Dia juga menyebut netralitas TNI diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI serta UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. "Apabila TNI aktif terlibat politik praktis, maka akan ada tindakan pidananya dan ada teguran dari komandannya," tegasnya.

Sementara itu, Laksamana TNI Yudo Margono, pada kesempatan itu pun pamit dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Presiden RI kepada dirinya sejak dia dilantik sebagai Panglima pada 19 Desember 2022 sampai akhirnya purna tugas pada 22 November 2023. “Saya mengucapkan terima kasih dan pada seluruh jajaran TNI di mana pun bertugas, saya mohon pamit, dan saya menitipkan TNI tetap profesional, modern, dan tangguh,” kata Laksamana Yudo dalam jumpa pers yang sama.

Dalam upacara sertijab itu, Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan bertindak sebagai komandan upacara. Kolonel Sandy sehari-hari bertugas sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Palembang. Kemudian, perwira upacara ialah Kolonel Kalavaleri Jeffri Pramono, yang saat ini bertugas sebagai Asisten Operasi Komando Garnisun Tetap I/Jakarta.

Di sekitar area upacara, jajaran alutsista TNI turut dipamerkan, diantaranya Meriam Howitzer TNI AL, kendaraan taktis Anoa Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Roket Mistral TNI AD, kendaraan taktis APC Turangga TNI AU, dan Oerlikon Skyshield. Jenderal TNI Agus Subiyanto menjabat sebagai Panglima TNI setelah diusulkan sebagai calon tunggal oleh Presiden RI Joko Widodo. Pencalonan Agus hanya berselang beberapa hari setelah dia resmi menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD (Kasad) pada 27 Oktober 2023. Dengan demikian, Jenderal Agus pun tidak sampai sebulan menjabat sebagai Kasad. Sejauh ini, belum ada perwira tinggi TNI AD bintang tiga yang ditetapkan sebagai Kasad pengganti Jenderal Agus Subiyanto. Dalam satu hari pertamanya setelah resmi menjadi Panglima TNI, Agus Subiyanto dijadwalkan langsung bertolak ke Papua pada Rabu sore kemarin untuk mendampingi kegiatan Presiden RI. 7 ant

Komentar