nusabali

Terjadi Kerumunan, Dibubarkan Tim Cakra Nanggala

Warga Antre Pembagian Sayur-Daging Ayam di Jalan Gajah Mada Singaraja

  • www.nusabali.com-terjadi-kerumunan-dibubarkan-tim-cakra-nanggala

SINGARAJA, NusaBali
Tim Yustisi Cakra Nanggala Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng turun tangan bubarkan kerumunan di Jalan Gajah Mada Singaraja, Selasa (17/8) pagi.

Kerumunan di Jalan Gajah Mada Singaraja kawasan Lingkungan Pe-nataran, Kelurahan Kendran, Kecamatan Buleleng ini terjadi saat ratusan warga antre pembagian sayur dan daging ayam. Aksi sosial ‘berbagi sesama’ berupa pembagian sayur dan daging ayam saat masa pandemi Covid-19 dan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Jalan Gajah Mada Singaraja, Selasa kemarin, digelar oleh dr Ketut Putra Sedana SpOG, spesialis kandungan yang akrab dipanggil Dokter Caput. Sebelum kegiatan pembagian sayur dan dagung dimulai pukul 08.00 Wita, ratusan warga sudah lebih dulu antre di pinggir jalan tepat depan Setra Desa Adat Buleleng.

Serbuan warga pun tak dapat dihindari, begitu pasokan sayur dan mobil box yang mengangkut ratusan ayam tiba di lokasi. Warga yang sudah ramai menunggu sejak pukul 06.30 Wita, langsung berebut. Tak berselang lama, Tim Yustisi Cakra Nanggala yang terdiri dari unsur TNI/Polri, Sat Pol PP Buleleng, Dinas Perhubungan Buleleng, dan BPBD turun ke lokasi untuk membubarkan kerumunan warga. Sedangkan penyelenggara acara yang baru membagikan sebagian bantuannya, diarahkan untuk menunda kegiatan sosial.

Anggota Tim Yustisi Cakra Nanggala Buleleng dari unsur TNI AD, Serka Surahmadi, mengatakan pembubaran dilakukan setelah menerima laporan dari atasannya. Kerumuman warga pun langsung dibubarkan, karena memang dilarang dalam situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

“Kata penyelenggara Pak Dokter Caput (dr Ketut Putra Sedana, Red), mekanisme awal, setiap kendaraan yang melintas dibagikan satu paket. Tapi, namanya msyarakat, informasi cepat perkembang, sehingga jadi menumpuk dan warga berkerumun,” terang Serka Surahmadi.

Menurut Serka Surahmadi, Tim Yustisi Cakra Nanggala Buleleng memilih tindakan humanis dan persuasif dalam menangani kerumunan. “Sementara kita masih persuasif untuk pembubaran kerumunan saja,” katanya.

Sementara itu, dr Ketut Putra Sedana mengakui kegiatan sosial yang hendak dilakukannya justru memicu kerumunan. Menurut Putra Sedana, rencana berbagi daging ayam dan sayur kepada sesama muncul secara spontan. Pertimbangannya, membantu meningkatkan gizi warga pada masa pandemi Covid-19, selain juga serangkaian HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

“Pertama kita memang niat di hari kemerdekaan ingin berbagi. Sederhana sekali mekanisme pembagian yang kami rencanakan. Siapa yang lewat, dikasi paket ayam dan sayur. Tapi, nampaknya masyarakat begitu mendengar dari mulut ke mulut, langsung datang membludak,” ujar dokter yang juga Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng---organisasi sayap partai PDIP---ini.

Putra Sedana pun akhirnya mengikuti arahan tim yustisi untuk menunda sementara kegiatan berbagi tersebut. “Untuk sementara, kami tunda dulu kegiatan sosial, karena yang prioritas tetap masalah kesehatan saat pandemi. Nanti kami akan lanjutkan untuk berbagi dengan mekanisme yang lebih matang, sehingga tak terulang kejadian seperti ini,” tandas Putra Sedana.

Selain berbagi sayur dan daging ayam, Putra Sedana juga melaksanakan kegiatan sosial pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian vitamin kepada Satgas Gotong Royong Desa Adat Buleleng pada hari yang sama, Selasa kemarin. Menurut Putra Sedana, Satgas Gotong Royong dipilih sebagai sasaran aksi sosial, karena merekalah ujung tombak dalam melayani masyarakat di masa pandemi Covid-19.

“Kami memang secara rutin melakukan kegiatan sosial ini, terutama pada masa pandemi Covid-19, sebagai wujud peduli sesama. Mudah-mudahan, niat baik ini dapat membantu kondisi masyarakat saat ini,” papar Putra Sedana. *k23

Komentar