nusabali

Badung Tambah Tempat Isoter

Sekda Adi Arnawa Pimpin Rakor Penanganan Covid-19 dan Isoter

  • www.nusabali.com-badung-tambah-tempat-isoter

MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung melalui Satgas Penanganan Covid-19 melakukan langkah cepat dengan segera menambah tempat karantina/isoter bagi masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19.

Hal ini untuk menindaklanjuti petunjuk dan arahan dari Menko Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves),Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke Bali, khususnya terkait progres tempat isolasi terpusat (isoter) dalam penanganan Covid-19.

Ada dua tempat yang akan menjadi tambahan isoter di Gumi Keris. Kedua isoter tambahan tersebut, yaitu Rusunawa Mess Mahasiswa Unud dengan kapasitas 300 bed dan Hotel Fashion Kuta dengan kapasitas 200 bed. Selain itu telah disiapkan pula isoter di Wisma Pelatihan Kementerian Agama di Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi dengan kapasitas 35 bed.

“Kami mengambil langkah cepat berkoordinasi dengan pihak Rektor Unud. Penambahan isoter di Rusunawa Unud dengan kapasitas 300 bed dalam waktu dekat sudah bisa digunakan,” kata Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa saat memimpin rapat penanganan Covid-19 dan isolasi terpusat (isoter) di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Sabtu (14/8).

Selain menambah isoter tambahan, Adi Arnawa juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur Bali untuk difasilitasi tambahan isoter. Setelah isoter tambahan sudah siap, pihaknya berharap agar masyarakat yang isoman dapat segera diantar ke tempat isoter.

“Saat ini kita sudah ada 5 tempat isoter di Badung dan secepatnya berproses untuk dua isoter lagi. Untuk itu kami bersama Satgas Covid-19 dan Forkopimda akan berusaha untuk melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan khususnya di Rusunawa Unud,” kata Adi Arnawa.

“Kami harapkan dengan penambahan tempat isoter ini tidak ada lagi yang terkonfirmasi positif melakukan isoman, harus isoter,” imbuh birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk penanganan Covid-19 di Badung. Mulai dari edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), vaksinasi termasuk menyiapkan tempat isoter. Selain itu, juga telah dibentuk tim percepatan tracing dan testing berbasis desa/kelurahan. Ke depan untuk memotivasi aparat desa dan kelurahan dalam penanganan Covid-19, Adi Arnawa mempunyai ide untuk melombakan penanganan Covid-19 di tingkat desa/kelurahan. “Kita bersama tim akan terus mendorong agar 3M ini menjadi budaya di masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu Kadis Kesehatan dr I Nyoman Gunarta, menambahkan seiring dengan rencana penambahan isoter, saat ini pihaknya juga sedang menyiapkan SDM, sarana prasarana pendukung seperti ambulance, tabung oksigen, APD, dan kesiapan tempat isolasi. Diakui, memang masih kesulitan dalam melaksanakan tracing dan testing. Hal ini yang menyebabkan masih di level 4, di samping kasus konfirmasi yang masih tinggi.

Untuk strategi penguatan pelacakan kontak erat, lanjut dr Gunarta, akan dilakukan upaya dengan membentuk tim tracing dan testing (T2) berbasis desa, dengan koordinator perbekel, lurah dan bendesa adat. Termasuk melibatkan babinsa/babinkamtibmas sebagai anggota tim tracing dan testing untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. *ind

Komentar