Percantik Wajah Gerbang Bali, Gelung Kori Dihiasi Lampu

Sebagai langkah awal, dilakukan penataan Gelung Kori di Gilimanuk. Gelung Kori yang diibaratkan sebagai gerbang niskala ini, kini dihiasi lampu warna-warni sehingga terlihat lebih indah pada malam hari.

Dalam menghiasi Gelung Kori dengan lampu warna-warni yang mulai dinyalakan sejak Selasa (10/8) malam itu, dipastikan tidak menggunakan APBD. Tetapi kegiatan yang bertujuan memperindah situasi di Gilimanuk itu, merupakan bantuan CSR salah satu perusahaan perbankan. “Nanti yang lain juga akan kita tata. Termasuk penataan di Pelabuhan Gilimanuk yang sudah kita bahas dengan ASDP,” ujar Bupati Tamba, Rabu (11/8).

Bupati Tamba mengatakan, penataan bangunan Gelung Kori itu juga merupakan upaya memberi perhatian ataupun menjaga warisan pemimpin sebelumnya. Bangunan Gelung Kori itu merupakan warisan dari mantan Bupati Ida Bagus Indugosa yang dibuat pada 1996 silam. Gelung Kori ini juga dipercaya sebagai gerbang niskala, dan dipercaya bisa menetralisasi hal-hal negatif terhadap pengguna jalan yang lewat di bawahnya. “Kesan religi itu sudah ada sejak dulu. Inilah yang kita dibangkitkan lagi,” ucap Bupati Tamba.

Selain di Gilimanuk, Bupati Tamba mengatakan, juga akan melakukan penataan di kota hingga di kawasan Pantai Yeh Leh yang menjadi wilayah ujung timur perbatasan Kabupaten Jembrana dengan Kabupaten Tabanan. Untuk rencana penataan seperti di Gelung Kori itu juga akan dilakukan tanpa menggunakan APBD. “Kita bekerjasama dengan pihak ketiga. Masih banyak yang akan mendukung penataan tempat-tempat yang ada di Jembrana,” ujar Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.

Khusus di Gilimanuk, kata Bupati Tamba, juga sangat berpotensi sebagai daerah tujuan wisata. Sudah tersedia beberapa potensi seperti keberadaan Museum Manusia Purbakala Gilimanuk, termasuk potensi alam seperti di Teluk Gilimanuk dan potensi-potensi alam kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). “Untuk menata Gilimanuk, kita juga berharap kerjasama warga. Mari sama-sama menjaga kebersihan untuk daya tarik wisata ke Gilimanuk, dan kalau sudah bagus, akan dinikmati warga Gilimanuk,” tutur Bupati Tamba.

Di samping penataan wilayah, Bupati Tamba mengatakan juga segera menata kependudukan di Gilimanuk. Khususnya berkaitan dengan status hak pengelolaan lahan (HPL) di Gilimanuk. Selama ini, ada kesan HPL yang diberikan pemerintah terhadap warga di Gilimanuk itu, ada indikasi diperjualbelikan sehingga membuat pemberian HPL menjadi amburadul. “Nanti akan kita pertegas seperti apa HPL itu. Nanti kita tata kependudukan di Gilimanuk,” ungkap Bupati Tamba. *ode