nusabali

Korban Dikeroyok hingga Tewas

  • www.nusabali.com-korban-dikeroyok-hingga-tewas

Untuk menghilangkan barang bukti, pasangan kekasih ini membakar identitas korban, berupa KTP dan KTA polisi plus pakaian yang dikenakan keduanya.

Pasangan Kekasih Pembunuh Polisi Emosi Saat Tasnya Hilang


DENPASAR, NusaBali
Polisi sudah mendapatkan titik terang terhadap kasus pembunuhan anggota Unit Lantas Polsek Kuta, Aipda Wayan Sudarsa. Pada pemeriksaan terakhir, kedua tersangka pasangan kekasih David James Taylor,33 (warga Inggris) dan Sara Connor,45, (warga Australia) terungkap sebagai pembunuh korban. Pasangan kekasih ini mencurigai korban yang mencuri tas milik Sara Conor. Keduanya lalu lakukan pemukulan dengan benda tajam dan benda tumpul terhadap korban. Bahkan, untuk menghilangkan barang bukti, pasangan kekasih ini membakar identitas korban, berupa KTP dan KTA polisi plus pakaian yang dikenakan keduanya.

Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo mengatakan, kedua tersangka tidak hanya mengaku memukul tetapi mengambil dompet dan handphone Aipda Sudarsa. “Tersangka mencoba menghilangkan barang bukti dengan memotong-motong KTP dan KTA (Kartu Tanda Anggota) korban kemudian membakarnya bersama dengan pakaian mereka yang berlumuran darah,” ungkapnya, Selasa (23/8) siang.

Dari pengakuan tersebut, polisi sedang berusaha mencari barang bukti termasuk handphone korban yang dibuang di rawa-rawa di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan. “Kami sedang berupaya mencari alat bukti sebanyak-banyaknya. Kemarin, rambut David juga diperiksa dan ternyata di rambutnya masih ada darah menempel. Sekarang masih dicek Labfor dan mudah-mudahan identik dengan darah korban,” kata perwira dengan pangkat tiga melati di pundaknya ini.

Kombes Hadi menambahkan tersangka David mengaku menyesal sudah berbohong dalam pemeriksaan pertama karena alasan takut dan kondisi kejiwaannya labil. “Dari keterangan jujur David disimpulkan bahwa kasus meninggalnya Aipda Sudarsa hanya melibatkan dua orang tersangka. Sedangkan warga lokal yang sebelumnya disebutkan oleh Sara sama sekali tidak ada,” tegasnya.

Hadi Purnomo juga menambahkan pemicu kasus pembunuhan Aipda Sudarsa gara-gara tas Sara Conor yang hilang. Korban dituduh oleh kedua tersangka mengambil tas ketika ditinggal pacaran di bibir pantai. “Tas Sara itu berisi dompet, ATM dan uang. Setelah dilakukan olah TKP, ternyata tasnya ditemukan di sekitar TKP. Kemungkinan ada orang yang mengambil kemudian dibuang lagi,” terangnya.

Karena hanya korban yang dilihat berdiri di tangga pintu masuk pantai, kedua tersangka pun menghampiri dan bertanya masalah tas yang hilang. “Korban bilang tidak tahu hilangnya tas korban tetapi Sara tetap ngeyel. Kemudian David berusaha menggeledah korban sembari bilang polisi gadungan, padahal sudah pakai uniform lengkap. Namanya polisi digeledah masyarakat dan dituduh mencuri tentu saja merasa tersinggung,” ujar Kombes Hadi.

Korban yang marah langsung mendorong David hingga terjadi pergumulan. Saat itu, korban menindih David kemudian Sara membantu dengan menarik korban sampai tangan dan pahanya digigit sehingga giliran David menindih korban. “Ketika David dan korban masih bergumul, Sara pergi untuk mencari tasnya,” tuturnya. Di saat pergumulan, David menemukan handphone dan dipukulkan ke korban dua kali sembari terus menanyakan soal tas. Karena kelelahan dan terlepas dari tindihan, korban terpaksa berbohong menunjuk tempat tas Sara. David pun beranjak kemudian mengambil botol bir dan memukul kepala korban. “David semakin beringas dan menyerang korban menggunakan pecahan botol bir,” imbuh Kombes Hadi.

Pemeriksaan terhadap David dan Sara berlangsung hingga jelang tengah malam, Senin (22/8). Kuasa hukum tersangka David, yakni Haposan Sihombing menerangkan pemeriksaan terhadap kliennya sudah rampung pada, Senin pukul 23.00 Wita. Dalam pemeriksaan tambahan itu, kliennya dicerca dengan 11 pertanyaan hingga akhirnya mengakui sudah menghabisi nyawa Aipda I Wayan Sudarsa. Sementara Sara Connor,45, pemeriksaanya rampung pada Senin pukul 21.30 Wita. Wisatawan asal Australia ini diperiksa hampir 12 jam sejak pukul 11.00 Wita.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang anggota Polantas dari Polsek Kuta, Aipda I Wayan Sudarsa, 55, ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Wisata Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, tepatnya depan Hotel Pullman, Rabu (17/8) dinihari. Polisi yang tinggal di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta ini tewas dibunuh dengan 39 luka akibat benda tumpul.

Pada, Sabtu (20/8) polisi kemudian menetapkan pasangan kekasih, David James Taylor, 35, berkewarganegaraan Inggris, dan Sara Connor, 45, berkewarganegaraan Australia, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Aipda I Wayan Sudarsa di Pantai Kuta, Badung, Rabu (17/8) dini hari. * da


SELANJUTNYA . . .

Komentar