Kebutuhan Pokok Mulai Naik Harga
Sejumlah kebutuhan pokok dan bumbu dapur mulai mengalami kenaikan harga jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
SINGARAJA, NusaBali
Meski belum terlalu berpengaruh namun hal tersebut dikhawatirkan akan terus meningkat jika kenaikan terus terjadi. Seperti pantauan NusaBali di salah satu pasar tradisional di Buleleng, Minggu (10/12), kenaikan harga kebutuhan pokok terjadi pada daging ayam dan sejumlah bumbu dapur, seperti bawang putih, bawang merah, cabai. Selain juga dari komudits sayur mayur. Kenaikan harga berkisar anatara Rp 2-3 ribu per kilogramnya.
Seperti daging ayam, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 36-38 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp 39-40 ribu. Seorang pedagang daging ayam, Minarti mengatakan kenaikan harga daging ayam memang sudah terjadi sejak awal bulan Desember lalu. ia pun mengaku mendapat kenaikan harga dari peternak ayam, sehingga ia juga harus menaikkan harga daging ayam yang dijualnya.
“Dari peternak naik, ya kami jug terpaksa harus menaikkan harga biar ga rugi,” ujar dia. kenaikan harga tersebut dikatakannya memang rutin terjadi saat hari-hari besar. Dan meski harganya naik, tidak terjadi penurunan hasil penjualan.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Buleleng, ketut Suparto dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya kenaikan harga di sejumlah kebutuhan pokok. “Memang sudah mulai ada kenaikan menjelang nataru ini, tetapi sampai saat ini kenaikannya masih wajar-wajar saja,” jelasnya.
Mengantisipasi lonjakan harga yang lebih besar pihaknya mengaku terus melakukan pemantauan harga di pasar-pasar tradisional yang memiliki potensi lonjakan harga saat hari besar keagamaan. Pemantauan secara rutin pun dilakukan seminggu sekali. Menjelang nataru yang semakin dekat ia juga melakukan peningkatan pemantauan dua kali seminggu. Ia pun akan segera membuka pasar murah jika dua pekan kedepan ada lonjakan harga yang sigifikan.
Ditanya soal stok barang, Suparto mengatakan sejauh ini masih dalam kondisi aman. Semua stok kebutuhan pokok mulai dari beras, bumbu dapur serta kebutuhan lainnya masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Buleleng. *k23
Seperti daging ayam, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 36-38 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp 39-40 ribu. Seorang pedagang daging ayam, Minarti mengatakan kenaikan harga daging ayam memang sudah terjadi sejak awal bulan Desember lalu. ia pun mengaku mendapat kenaikan harga dari peternak ayam, sehingga ia juga harus menaikkan harga daging ayam yang dijualnya.
“Dari peternak naik, ya kami jug terpaksa harus menaikkan harga biar ga rugi,” ujar dia. kenaikan harga tersebut dikatakannya memang rutin terjadi saat hari-hari besar. Dan meski harganya naik, tidak terjadi penurunan hasil penjualan.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Buleleng, ketut Suparto dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya kenaikan harga di sejumlah kebutuhan pokok. “Memang sudah mulai ada kenaikan menjelang nataru ini, tetapi sampai saat ini kenaikannya masih wajar-wajar saja,” jelasnya.
Mengantisipasi lonjakan harga yang lebih besar pihaknya mengaku terus melakukan pemantauan harga di pasar-pasar tradisional yang memiliki potensi lonjakan harga saat hari besar keagamaan. Pemantauan secara rutin pun dilakukan seminggu sekali. Menjelang nataru yang semakin dekat ia juga melakukan peningkatan pemantauan dua kali seminggu. Ia pun akan segera membuka pasar murah jika dua pekan kedepan ada lonjakan harga yang sigifikan.
Ditanya soal stok barang, Suparto mengatakan sejauh ini masih dalam kondisi aman. Semua stok kebutuhan pokok mulai dari beras, bumbu dapur serta kebutuhan lainnya masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Buleleng. *k23
Komentar