nusabali

Investor Sedang Uji Kelayakan

  • www.nusabali.com-investor-sedang-uji-kelayakan

Wacana pembangunan kereta gantung di kawasan Geopark Batur, Kintamani, mulai dijajaki. 

Rencana Pembangunan Kereta Gantung di Geopark Batur 

BANGLI, NusaBali
Calon investor tengah melakukan uji kelayakan untuk mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan kereta gantung. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemkab Bangli I Made Alit Parwata, menyampaikan calon investor yang berasal dari Budapest, Hongaria melalui PT Bali FT sedang melakukan uji kelayakan sebelum nantinya mengajukan permohonan izin. 

“Saat ini mereka masih menginventarisir lokasi mana yang pas untuk pembangunan kereta gantung. Waktu diperkirakan hingga akhir 2017 ini,” ungkap Alit Parwata, Jumat (8/9).  

Sebetulnya wacana pembangunan kereta gantung ini sudah sejak lama, namun masih sekadar wacana. Hingga akhirnya pihak pemkab melalui tim ahli percepatan pembangunan pariwisata Bangli, bergerak mencari investor. “Hingga kini setidaknya sudah ada dua investor. Yakni dari Hongaria untuk kereta gantung, dan dari Korea Selatan untuk pengolahan produksi jeruk Kintamani,” ucapnya.

Dikatakan pula, rencana pembangunan kereta gantung bisa saja mengambil start di dekat Restoran Madu Sari, melewati Bukit Payang, black lava, sampai di lokasi pendakian di Gunung Batur. Namun semua kembali diserahkan sesuai hasil uji kelayakan. “Hasilnya gimana kami belum tahu, sehingga belum ada kepastian lokasi,” imbuhnya. Diakui pula pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), terkait jalur yang bisa dilalui kereta gantung. Sehingga lokasi konservasi tidak terganggu. 

Mengenai investor dari Korea Selatan, semula mereka ingin berinvestasi di bidang infrastruktur pengairan. Sebab perusahaan mereka memang bergerak di bidang pipanisasi untuk perairan. Namun, pihak Pemkab Bangli memberikan tawaran untuk pengolahan produksi jeruk Kintamani yang terkenal melimpah, namun sulit dalam pemasarannya. “Kami menawarkan kepada investor tersebut agar mau membangun pabrik pengolahan jeruk di Bangli, agar nantinya produksi jeruk lokal Bangli bisa diolah menjadi berbagai produk, sehingga harga jual jeruk meningkat,” Alit Parwata. *e

Komentar