nusabali

Derita Parkinson, CBS Disupport Pastika

  • www.nusabali.com-derita-parkinson-cbs-disupport-pastika

Tak banyak orang tahu, mantan Ketua DPD I Golkar Bali 2005-2010, Tjokorda Gede Budi Suryawan alias CBS, 65, tengah berjuang melawan penyakit parkinson dan prostat yang dideritanya sejak setahun terakhir.

CBS Diminta Jalani Pengobatan Stemcel


GIANYAR, NusaBali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun sempat menjenguk CBS ke kediamannya di Puri Agung Ubud, Gianyar, Minggu (21/5) siang, untuk mensupport mantan Bupati Gianyar dua periode (1992-1997 dan 1997-2002) ini.

Gubernur Pastika datang menjenguk CBS---yang notabene bekas rivalnya di Pilgub Bali 2008--di Puri Abangan, bagian dari Puri Agung Ubud, Minggu siang sekitar pukul 14.00 Wita. Gubernur Pastika yang didampingi Kabag Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra disambut istri dari CBS, Cokorda Istri Anitawati di depan pintu gerbang Puri Abangan.

Tokoh Puri Agung Ubud lainnya yang kini anggota Fraksi Golkar DPRD Dali Dapil Gianyar, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, juga ikut mendampingi Cok Istri Anitawati saat menyambut Gubernur Pastika. Begitu Pastika datang, CBS langsung keluar dari kamarnya untuk kemudian menyambut orang nomor satu Provinsi Bali di halaman Puri Abangan.

Pantauan NusaBali, CBS yang mengenakan busana adat Bali terlihat agak kurus. Gerak langkahnya juga tidak lagi seenergik ketika masih aktif dalam politik. Meski demikian, CBS yang notabene mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bali dua periode (2004-2009, 2009-2014) masih sempat mengingat beberapa nama wartawan politik yang pernah mewawancarainya. Termasuk wartawan NusaBali, Ketut Sukanta.

Dalam pertemuan dengan Pastika, CBS mengakui kondisinya memang drop beberapa waktu belakangan. Bahkan, dia sempat selama 5 hari dirawat di RS BaliMed, Denpasar. “Ya, saya sempat opname selama lima hari di rumah sakit,” tutur politisi sepuh kelahiran 13 September 1957 yang sempat nyaris terpilih menjadi Gubernur Bali saat masih pe-milihan lewat DPRD Bali tahun 2003 ini.

Namun, lanjut CBS, secara umum keadaannya kini baik-baik saja. Cuma, saat ini dia harus taat menjaga pola makan sehat dan mengikuti terapi kesehatan. "Sane mangkin becik je ben tiyang (Untuk saat ini, baik-baik saja yang saya rasakan, Red). Sekarang sudah makan biasa dan gerak-gerak," lanjut CBS yang pernah menjadi Sekretaris Pribadi (Sekpri) Gubernur Bali (1978-1983, 1983-2988) Prof Dr Ida Bagus Mantra.

Sementara itu, Gubernur Pastika kemarin siang sempat selama 30 menit menyemangati CBS di Puri Abangan, Puri Agung Gianyar. Dalam pertemuan hingga pukul 14.30 Wita tersebut, Pastika banyak sharing tentang teknik-teknik pengobatan kepada CBS. Pastika pun menyarankan CBS agar menggunakan teknik pengobatan terbaru yang disebut Stemcell.

Menurut Pastika, trend pengobatan Stemcell ini merupakan hasil riset di Eropa tahun 1915. "Dulu, Stemcell ini semacam untuk anti aging. Sekarang banyak digunakan untuk memperbarui sel-sel dalam tubuh yang rusak. Saya juga memakai trend pengobatan ini, makanya tampak sehat," ujar Pastika.

Pastika memaparkan, Stemcell merupakan sel-sel aktif yang dikembangbiakkan. Cara kerjanya, sel-sel ini akan dimasukkan ke dalam organ tubuh yang rusak. "Sederhananya, Stemcell ini menggantikan sel yang rusak," jelas Gubernur asal Desa sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.

Di Indonesia, kata Pastika, ada 11 rumah sakit yang sudah bisa melakukan teknik pengobatan Stemcell. Pastika memberikan rekomendasi kepada CBS untuk menggunakan pengobatan ini di salah satu RS di Surabaya.

Pastika dan CBS sebelumnya sempat bertarung dalam Pilgub Bali 2008. Dalam Pilgub Bali yang digelar 9 Juli 2008 itu, Pastika berpasangan dengan AA Gede Ngurah Puspayoga. Pasangan Pastika-Puspayoga (Paket Pasti-Yoga) kala itu diusung PDIP.

Sedangkan CBS (Tjokorda Gede Budi Suryawan) berpasangan dengan Brigjen Pol Njoman Gede Suweta. Psangan CBS-Suweta kala itu diusung Golkar bersama parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB). Selain mereka, ada lagi pasangan Prof Drg I Gede Winasa-I Gusti Bagus Alit Putra, yang diusung Partai Demokrat bersama parpol-parpol gurem dalam Koalisi Kebangkitan (KKB).

Dalam tarung segitiga Pilgub Bali 2008 ini, Pasti-Yoga keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara sekitar 56,40 persen. Sedangkan pasangan CBS-Suweta harus puas di posisi kedua dengan raihan 25,09 persen suara. Sebaliknya, pasanagn Winasa-Alit Putra menduduki posisi juru kunci dengan perolehan hanya 18,51 persen suara.

Dengan kekalahan itu, CBS untuk kedua kalinya gagal meraih kursi Gubernur Bali. Sebab, sebelumnya, CBS dikalahkan incumbent Dewa Made Beratha dalam pemilihan Gubernur 2003 melalui DPRD Bali. CBS sendiri mulai sebagai pegawai di Biro Setwilda Provinsi Bali tahun 1979 hingga 1980. Posisi puncaknya di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali diraihnya tahun 1988 ketika CBS dipercaya Gubernur Prof Dr IB Mantra sebagai Kepala Biro Protokol Setwilda Bali.

Pada 1992, CBS terpilih menjadi Bupati Gianyar 1992-1997 (yang masih melui pemikihan di DPRD Gianyar). Bahkan, ayah tiga anak ini sampai dua kali periode dipercaya menjadi Bupati Gianyar. CBS terpilih lagi menjadi Bupati Gianyar 1997-2002. Karena dianggap sukses memimpin Gianyar dengan berbagai programnya, CBS yang notabene kader Golkar mendapai dukungan penuh PDIP dalam perioe kedua selaku Bupati.

Usai menjabat sebagai Bupati Gianyar, CBS meneruskan karier politiknya sebagai anggota Fraksi DPRD Bali 2004-2009 melalui Pileg. Bukan hanya itu, CBS juga terpilih menjadi Ketua DPD I Golkar Bali menggantikan I Gusti Ngurah Alit Yudha melalui Musda 2004.

Kemudian, CBS kembali terlilih menjadi anggota Fraksi Golkar DPRD Bali 2009-2014. Kala itu, dia lolos ke DPRD Bali bersama dua saudaranya dari Puri Agung Ubud, yakni Cok Ibah (Golkar) dan Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati (Demokrat). Sayang, dalam Pileg 2014,m CBS gagal lolos lagi ke DPRD Bali, sementara Cok Ibah dan Cok Asmara kembali meluncur. *nvi,nar

Komentar