nusabali

Petani Desa Berembeng Panen Sereh Wangi di Lahan Tidur

  • www.nusabali.com-petani-desa-berembeng-panen-sereh-wangi-di-lahan-tidur

TABANAN, NusaBali
Petani di Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, panen perdana tanaman sereh wangi, Kamis (22/4).

Lokasi panen sebelumnya merupakan lahan tidur. Panen obat herbal tersebut merupakan hasil kerjasama dengan pihak industri. Di Desa Berembeng terdata ada 50 hektare lahan tidur, saat ini sudah dimanfaatkan menanam tanaman herbal seluas 1 hektare. Bendahara Kelompok Serai Wangi Desa Berembeng, Wayan Riana mengatakan, rencananya menyusul panen tersebut, Desa Berembeng akan dikembangkan menjadi desa edukasi. Sebab dalam waktu dekat selain dijadikan sentra penanaman sereh wangi, akan didirikan mesin penyulingan. Nantinya, petani tak hanya bisa menjual daun dari sereh wangi, namun juga bisa melakukan penyulingan kemudian minyaknya dijual ke pihak industri.

Riana menjelaskan, dari 50 hektare lahan tidur di Desa Berembeng, baru 1 hektare dimanfaatkan menanam sereh wangi. 49 hektare lainnya akan ditanami serai wangi secara bertahap. "Sekarang yang baru tergabung dalam kelompok sereh wangi di Desa Berembeng baru 22 petani," ujarnya.

Menurutnya, petani memilih menanam sereh wangi tersebut untuk memanfaatkan lahan tidur. Selain itu sudah ada kerjasama kerja sama dengan pihak industri, PT Usadha Bhakti Buana. PT ini memproduksi organic herbal healing oil. Makanya, bahan obat herbal yang ditanam ini sudah ada pemasarannya.

Menurutnya, bagian sereh wangi yang dijual ke pihak industri adalah daunnya. Per kilogram daun dijual seharga Rp 500. Satu rumpun sereh wangi bisa menghasilkan 15 kg daun. Namun karena sekarang baru panen perdana daun yang dihasilkan di satu rumpun baru 3 kilogram. "Ini baru panen perdana, semakin lama, daun akan semakin banyak dan lebat," Imbuh Riana.

Tak hanya itu, kata Riana, penanaman sereh wangi ini juga tak sulit. Sekali tanam, tanaman sereh wangi bisa bertahan 10 tahun. Bahkan proses pemeliharaannya tak perlu banyak biaya, hanya dilakukan penyiraman dan pemupukan. "Untuk itulah kami berminat menanam, selain itu untuk memanfaatkan lahan tidur yang sebelumnya ditanam tanaman yang tanpa arah," tegasnya.

Sementara itu, Sekdes Desa Berembeng Ketut Suderu mengatakan rencana Desa Berembeng akan dijadikan Desa wisata edukasi. Karena dalam waktu dekat akan didirikan mesin penyulingan. Sehingga petani yang menanam sereh wangi tak hanya menjual daun saja, tetapi bisa menjual minyak ke PT Minyak Belog tersebut. "Rencana mesin penyulingan ini akan dikerjakan di bawah kendali BUMDes," ujarnya.

Menurutnya, petani dan masyarakat di Desa Berembeng sudah mulai ingin memanfaatkan lahan non produktif mereka untuk menanam sereh wangi. Bahkan sebelumnya lewat anggaran desa, Desa Berembeng sempat menganggarkan Rp 6 juta untuk membeli bibit sereh wangi. Bibit ini dibagikan kepada kepala keluarga pada lima banjar di Desa Berembeng. "Per KK itu mendapatkan delapan batang sereh wangi untuk dikembangkan," tegas Suderu yang juga ikut memanfaatkan lahannya ditanami sereh wangi.

Panen perdana sereh wangi tersebut dihadiri langsung Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan. Hadir pula, anggota DPRD Provinsi Bali dapil Tabanan I Ketut Boping Suryadi. Mereka mendukung pengembangan tanaman herbal pada  lahan tidur yang dimiliki warga. *des

Komentar