nusabali

Dishub Lanjutkan Pembuatan Jalur Sepeda

Sepanjang 25 KM dari Pantai Matahari Terbit hingga Jalan Imam Bonjol

  • www.nusabali.com-dishub-lanjutkan-pembuatan-jalur-sepeda

Jalur khusus sepeda ini terintegrasi dengan jalur transportasi darat, yakni Bus Trans Metro Dewata melintasi pusat aktivitas masyarakat kota.

DENPASAR, NusaBali

Setelah menyelesaikan 25 kilometer jalur sepeda dari Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Lumintang menuju Pantai Sanur, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar kembali akan melanjutkan pembuatan jalur sepeda sepanjang 25 kilometer dari Pantai Matahari Terbit Sanur menuju ke Jalan Sudirman lanjut ke Jalan Teuku Umar hingga Jalan Imam Bonjol, tepatnya di Trans Studio Mall.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan didampingi Plt Sekretaris Dishub Denpasar, I Ketut Darsana saat dihubungi, Selasa (30/3) mengatakan jalur sepeda sepanjang 25 kilometer yang sudah diselesaikan tahun 2020 lalu kembali akan dilanjutkan. Kali ini, Dishub akan melanjutkan dengan jarak 25 kilometer lagi untuk menyambung jalur sebelumnya.

Jalur sepeda lanjutan tersebut melintasi pusat aktivitas masyarakat Kota Denpasar terutama pasar dan tempat belanja untuk membangkitkan perekonomian masyarakat Denpasar. Jalur sepeda ini menurut Sriawan terintegrasi dengan jalur transportasi darat, yakni Bus Trans Metro Dewata. "Jalurnya jadi satu dengan bus Trans Metro Dewata, karena memang sengaja kita buat terintegrasi," ungkapnya.

Sriawan mengatakan, pembuatan jalur ini dilakukan secara bertahap. Karena terbatas anggaran setiap tahunnya, sehingga ke depan jalur sepeda ini akan dilanjutkan sampai kembali ke titik awal di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Lumintang, Denpasar. "Kita lakukan bertahap karena anggaran," jelasnya.

Sementara, Plt Sekretaris Dishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan menambahkan pembuatan jalur sepeda terintegrasi ini sebagai bentuk perhatian Pemkot Denpasar terhadap pesepeda. Ditambah saat ini karena Covid-19, Car Free Day (CFD) di kawasan Lumintang, Denpasar dan kawasan Niti Mandala, Denpasar ditiadakan.

Ditutupnya CFD membuat warga yang senang berolahraga menggunakan sepeda sering kali ke jalan raya ramai-ramai. Sehingga cenderung mengganggu pengendara lain karena tidak memiliki jalur khusus. "Itu sebabnya kami buatkan jalur sepeda. Selaim terintegrasi juga mereka bisa berhenti di tempat-tempat kegiatan masyarakat. Jadi mereka juga bisa berbelanja di sana sambil bersepeda," ujarnya. *mis

Komentar