nusabali

Perwira Polresta Denpasar Meninggal Kesetrum Listrik

Saat Hendak Pasang Penguat Sinyal di Rumahnya

  • www.nusabali.com-perwira-polresta-denpasar-meninggal-kesetrum-listrik

TABANAN, NusaBali
Naas dialami seeorang perwira polisi, Ipda I Putu Bayu Harpendina SH MH, 36.

Dia tewas tersengat listrik saat hendak pasang penguat sinyal wifi di rumahnya di Banjar Surodadi, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Sabtu (13/2). Sebelum tewas, Ipda Bayu yang juga menjabat sebagai Kasubnit Unit Idik I Sat Reskrim Polresta Denpasar ini sempat terpental hingga tak sadarkan diri.

Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi, Sabtu sore sekitar pukul 16.00 Wita. Awalnya, korban Ipda Bayu bersama keponakannya I Putu Widara Gemulung hendak memasang alat penguat sinyal wifi menggunakan pipa berdiamater 1,5 centimeter dengan panjang kurang lebih 10 meter. Naas saat memasang penguat sinyal tersebut, ternyata pipa besi itu mengenai kabel induk tegangan tinggi hingga menimbulkan ledakan.

Istri korban Ni Putu Eka Nia Dedewidiasih yang mendengar ledakan tersebut langsung keluar rumah. Betapa syoknya Putu Eka, korban Ipda Bayu didapati tak sadarkan diri, sedangkan keponakanya mengalami luka-luka. Korban Ipda Bayu yang beralamat asli di Banjar Wanayu, Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat ini sempat terpental sebelum ditemukan tak sadarkan diri.

Keluarga saat itu langsung membawa korban dan keponakannya tersebut ke Puskesmas Selemadeg. Korban Ipda Bayu sempat diperiksa oleh petugas medis. Sayangnya dari keterangan dokter Puskesmas nyawa korban tak bisa ditolong.

Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia menjelaskan kejadian tersengat listrik ini terjadi, Sabtu sore pukul 16.00 Wita dan informasi baru diterima, Sabtu sore pukul 18.00 Wita. "Begitu mendapat laporan tersebut, polisi langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian, " jelasnya.

Menurutnya,  korban Ipda Bayu tersengat listrik saat memasang penguat sinyal menggunakan pipa dengan panjang 10 meter. Begitu proses pemasangan penguat sinyal, ternyata pipa tersebut menyentuh kabel tegangan tinggi. "Sontak kejadian itu menimbulkan ledakan dan menyebabkan nyawa korban tak tertolong," imbuh Iptu Subagia. Dia menambahkan, korban kesehariannya bertugas di Polresta Denpasar sebagai Kasubnit Unit Idik I Sat Reskrim. "Kesehariannya tinggal di Denpasar karena korban bertugas di Polresta Denpasar," tandasnya.

Terpisah Perbekel Belimbing, Kecamatan Pupuan, I Nyoman Surianto menerangkan kejadian tersengat listrik ini memang terjadi di Banjar Surodadi, Desa Belimbing. Namun yang bersangkutan (Ipda Bayu) adalah warga Banjar Dinas Wanayu, Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, hanya saja memang berdomisili di Banjar Surodadi. "Tiyang tidak mau memberikan komentar apapun karena tak berwenang supaya tidak ada salah dalam memberikan komentar," ujarnya singkat.

Sementara itu, Bendesa Adat Wanayu, I Gede Suardita menyatakan tak mengetahui pasti kronologi warganya tersebut yang meninggal dunia karena tersengat listrik. Suardita mengatakan saat ini korban yang berasal dari Desa Adat Wanayu, Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat sudah berada di rumah duka sejak, Sabtu malam. "Kemarin malam sudah tiba di rumah duka," kata Suardita saat dikonfirmasi, Minggu (14/2).

Diterangkan, keseharian korban ini tinggal di wilayah Jalan A Yani, Denpasar Utara karena bertugas di Sat Reskrim Polresta Denpasar. Kebetulan saat kejadian korban sedang pulang kampung ke Desa Adat Wanayu.

"Kalau korban masih dinas tinggalnya di Denpasar. Putu Bayu (korban) ini tinggalnya di A Yani Utara dan kemarin pas pulang kampung," ungkapnya.  Disinggung mengenai rencana upacara pengabenan, Suardita mengakui masih belum pasti. Sebab, pihak keluarga masih melaksanakan acara nunas baos hari ini (kemarin).

"Belum ada informasi pasti terkait upacara pengabenannya, saya baru entar malam (semalam) rencana ke rumah duka karena hari ini (kemarin) keluarga akan melaksanakan mapinunas dulu. Kemungkinan setelah mapinunas nanti ada info lebih lanjut" terang Gede Suardita.

Dia menambahkan keponakan korban yang diajak memasang sinyal wifi tersebut adalah I Putu Widara Gemulung. Sesuai informasi sekarang ini kondisi korban sudah membaik karena hanya mengalami luka bakar di ujung kaki dan tak sampai menjalani opname. Keponakan dari Putu Bayu bisa selamat karena duluan lepas dari pegangan pipa, sementara korban Putu Bayu tidak bisa lepas dan sempat ditimpa pipa tersebut. "Korban memasang sinyal penguat karena kondisi sinyal Wifi di rumahnya memang lemot," tegasnya. Korban Ipda Bayu meninggalkan seorang istri dan 2 anak masing-masing, Ni Putu Ratih Nindiana, 12, dan Made Indrayana Nanda Putra, 11. *des

Komentar