nusabali

Pangdam: Taati Prokes, Jangan Ada Kerumunan di Malam Tahun Baru

  • www.nusabali.com-pangdam-taati-prokes-jangan-ada-kerumunan-di-malam-tahun-baru

DENPASAR, NusaBali
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, mengimbau masyarakat untuk taati protokol kesehatan (Prokes) dan tidak menggelar pesta pada malam tahun baru yang bisa menimbulkan kerumunan.

Guna memaksimalkan pengamanan, sebanyak 2.000 personel gabungan akan melakukan patroli agar perayaan malam tahun baru tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Pangdam Mayjen Maruli Simanjuntak mengatakan saat pertemuan para kepala daerah bersama pemerintah pusat terkait liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) banyak yang minta agar tidak ada libur akhir tahun ini. Saat itu Bali memberanikan diri minta tetap dikasih kelonggaran. Itu karena Bali sebagian besar kebutuhannya bergantung pada pariwisata.


Memahami hal itu, pemerintah pusat pun memberikan keringanan, termasuk untuk masalah swab PCR dan swab antigen. Oleh karena itu masyarakat diminta untuk taati betul Prokes. Jika liburan panjang akhir tahun ini bisa berjalan dengan baik, maka Bali bisa berani bicara dalam forum nasional untuk tambah penerbangan ke Bali.

"Kita kemarin diberi kelonggaran liburan panjang. Kita tambah personel untuk kekuatan patroli kita. Pada malam tahun baru nanti akan ada penambahan personel gabungan sekitar 2.000 orang. Ada TNI, Polri, Satpol PP, Pecalang, imigrasi dan instansi terkait lainnya," ungkap Pangdam Mayjen Maruli Simanjuntak seusai acara temu media di Aula Makodam IX/Udayana, Selasa (29/12) pagi.

Pelibatan imigrasi dalam patroli ini karena selain masyarakat lokal banyak pula warga negara asing yang ditemukan melanggar Prokes. Untuk mengatasi masalah itu mengajak imigrasi untuk sama-sama melakukan sosialisasi. Dengan melibatkan imigrasi diharapkan komunikasi dengan WNA bisa berjalan dengan baik. Karena imigrasi yang punya peran dan kewenangan menangani orang asing.

"Sebenarnya soal Prokes ini sudah ada Peraturan Daerah (Perda). Dalam Perda itu pelanggar didenda Rp 100.000, bahkan bisa menutup tempat usaha jika membandel," ungkap Pangdam yang baru menjabat sekitar satu bulan ini. Pangdam mengaku telah melakukan sosialisasi agar pelaku usaha tegas dalam menerapkan Prokes.

Dikatakannya, salah satu kendala dalam menekan kasus Covid-19 ini adalah masih ada masyarakat yang abai dengan Prokes. Meskipun terjadi penurunan jumlah kasus yang terus menerus tiap hari tapi sosialisasi tetap terus dijalankan. Jangan sampai jenuh. Harus terus menerus dilakukan. Walaupun sudah ada vaksin harus tetap menerapkan pola 3 M yang dikampanyekan selama ini.

"Coba kalau pelaku usaha tegas tidak mau melayani tamu yang tak pakai masker misalnya. Kalau saya boleh sarankan seperti itu. Ini memang sulit. Ini perlu diyakinkan lagi. Sebetulnya pelaku usaha kita mengerti tapi masih ragu-ragu," tuturnya. Mayjen Maruli Simanjuntak juga mengimbau agar masyarakat yang bikin acara tahun baru tak menimbulkan kerumunan. Cukup dirayakan di rumah masih-masing atau dengan kelompok kecil dengan acara sederhana. "Kita rayakan di rumah masing-masing. Sampaikan rasa syukur kepada yang Kuasa karena kita bisa melewati tahun ini dengan baik," tandasnya. *pol

Komentar