nusabali

Liburan di Air Terjun, Menghilang, Lalu Ditemukan Tewas

  • www.nusabali.com-liburan-di-air-terjun-menghilang-lalu-ditemukan-tewas

SINGARAJA, NusaBali
Pablo Augusto, 38, ditemukan meninggal dalam kondisi mengambang, Selasa (17/11) siang, di Air Terjun Canging, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Sebelumnya, WNA asal Argentina ini sempat dikabarkan menghilang selama tiga hari sejak Minggu (15/11). Peristiwa itu bermula saat korban tengah berlibur dengan acara camping bersama keluarga dan beberapa kerabat hingga 20 orang, Sabtu (14/11). Keesokan harinya, Minggu (15/11), saat rombongan tengah bersiap-siap meninggalkan lokasi untuk pulang, korban justru tidak terlihat di tempat.

Mereka langsung berusaha melakukan pencarian di sekitar lokasi camping. Namun pencarian tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya, pihak keluarga melaporkan hilangnya Pablo ke pihak pengelola air terjun. Kemudian pencarian korban oleh Pokdarwis, personel Polsek Sukasada, aparat desa, dan warga desa setempat.

Namun pencarian tersebut tak membuahkan hasil. Polisi pun meminta bantuan kepada Pos Basarnas Buleleng untuk melakukan pencarian. Pencarian dilakukan sejak Senin (16/11) - Selasa (17/11), akhirnya membuahkan hasil. Korban Pablo ditemukan pada Selasa (17/11) sekitar pukul 12.40 Wita, sudah dalam kondisi tewas mengambang.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Buleleng Dudi Librana Marjaya mengatakan, jenazah Pablo ditemukan dalam kondisi mengapung di Sungai Air Terjun Cemara, tak jauh dari lokasi air terjun lokasi camping. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulans milik PMI Buleleng.

"Korban kami temukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan mengambang di Sungai Air Terjun Cemara. Jenazah langsung dievakuasi begitu pertama kali ditemukan dan langsung dibawa ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulans PMI," kata Dudi Librana Marjaya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sukasada Iptu Dewa Sudiasa tak menampik. Kata dia, sebelum menghilang dan akhirnya ditemukan tewas, korban memang sempat camping di sekitar air terjun. Korban laporkan hilang, saat rombongan hendak pulang.

Iptu Sudiasa menjelaskan, proses pencarian dilakukan melibatkan Unit K-9 dengan satu anjing pelacak bersama personel Basarnas Buleleng hingga sejauh 2 kilometer dari lokasi awal korban menghilang. Hanya saja ketika ditemukan, Pablo sudah tak bernyawa. Dirinya belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Pablo. "Kami belum mengetahui pasti penyebab korban tewas. Apakah karena tenggelam, atau karena faktor lainnya. Rencananya jenazah akan diautopsi untuk mengetahui penyebab tewasnya korban. Tapi kami masih menunggu persetujuan keluarga korban," sambungnya.

Menurut informasi dari rekan korban, Pablo memang memiliki riwayat depresi dan sudah tinggal di  kawasan Ubud, Gianyar, selama 9 tahun bersama keluarganya. Menghilangnya Pablo ini bukan kali pertama. Sebelumnya dia sempat  menghilang di Tabanan. Namun kembali pulang dengan sendirinya setelah beberapa hari hilang.

"Sementara informasi dari keluarga korban mengalami depresi. Keluarga korban juga menyebutkan, Pablo pernah mengalami kejadian serupa yakni hilang di wilayah Tabanan. Hanya saja, waktu itu korban pulang dengan sendirinya," jelas Iptu Sudiasa.

Iptu Sudiasa pun tak memungkiri, hilangnya Pablo hingga ditemukan tewas mengambang ini karena lemahnya pengawasan dari pihak keluarga. "Jadi saat melakukan camping di terjun, pengawasan dari keluarga minim, sehingga korban lagi menghilang, hingga akhirnya ditemukan tewas," tandasnya.*cr75

Komentar