nusabali

DPP Golkar Perintahkan Setiap Kader Jadi 'Saksi' di TPS Masing-masing

  • www.nusabali.com-dpp-golkar-perintahkan-setiap-kader-jadi-saksi-di-tps-masing-masing

DENPASAR, NusaBali
DPP Partai Golkar perintahkan kader-kadernya menjadi ‘saksi’ di pemilihan kepala daerah (pilkada) tanpa diminta. Sebab mereka sudah otomatis punya tugas mengawal suara di TPS (tempat pemungutan suara) saat pemilu.

Hal itu diungkapkan Ketua Badan Saksi Nasional DPP Partai Golkar Syahmud Basri Ngabalin di hadapan Ketua DPD II Golkar se-Bali, dalam training of trainer (TOT) 35 pelatih saksi di Hotel Inna Bali Heritage, Jalan Veteran Denpasar, Sabtu ( 7/11) siang. Sebanyak 35 pelatih saksi yang ikuti TOT ini akan diterjunkan dalam pelatihan saksi di 6 kabupaten dan kota yang akan menyelenggarakan pilkada.

Hadir Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry, Sekretaris DPD I Golkar Bali yang juga Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara, para Ketua DPD II Golkar se-Bali.

Syahmud Ngabalin mengatakan dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang, sesuai mekanisme dan aturan pemilu setiap TPS akan ditempatkan saksi dari paslon (pasangan calon). Selain saksi resmi yang diamanatkan undang-undang, seluruh kader Golkar diamanatkan jadi ‘saksi’ di TPS masing-masing.

“Jadi setiap kader sudah langsung harus mengawal TPS masing-masing. Ini sudah mandat Ketua Umum DPP Golkar. Setiap kader wajib amankan TPS masing-masing,” kata Syahmud Ngabalin.

Syahmud Ngabalin juga mengingatkan loyalitas dan komitmen para pelatih saksi yang sudah mengikuti TOT kemarin. Komitmen dan loyalitas sangat penting. “Tidak cukup berani saat tampil di TPS. Tapi juga komitmen dan loyal terhadap upaya memenangkan partai. Jaga TPS, jaga suara menangkan pilkada,” tandas Wakil Ketua Umum Angkatan Muda DPP Partai Golkar, ini.

Sementara Ketua DPD I Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry saat menutup TOT, kemarin, mengatakan saksi di pilkada nanti harus memiliki komitmen, kemampuan, dan dibekali peralatan dan mahir menggunakan. “Yang terpenting menguasai (ponsel berbasis) Android dan mahir mengoperasikan sistem,” ucap Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Karena, menurut Sugawa Korry, dalam pemungutan dan penghitungan suara akan menggunakan sistem rekap berbasis digital (E-Rekap). Setiap saksi harus memiliki HP berbasis Android, karena PKPU RI terbaru nanti mewajibkan setiap saksi di TPS mengirimkan data lewat Android dengan cara memfoto form C1 di TPS. Cukup mengirimkan form hasil penghitungan, data di TPS sudah masuk di panitia pemilihan kecamatan.  “Kemampuan saksi sangat menentukan kemenangan,” tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, ini.

Sugawa Korry mengatakan mengawal kemenangan di Pilkada serentak 9 Desember 2020 harus bersama-sama dan solid. Dia mengibaratkan, seorang koki sudah sibuk menyiapkan makanan, memasak dengan cita rasa tinggi, dengan bahan berkualitas supaya menjadi menu yang enak disantap. Tetapi saat makanan dihidangkan di meja, tiba-tiba ada kucing menghabisi makanan.

“Nah kan rugi nggak ada artinya jerih payah kita. Makanan enak itu dilahap kucing. Artinya kemenangan di depan mata di pilkada jangan sampai lenyap karena lengah mengawal suara di TPS,” ucap Sugawa Korry. *nat

Komentar