nusabali

Anggrek Dilelang dari Rp 200 Ribu hingga Rp 2 Juta

  • www.nusabali.com-anggrek-dilelang-dari-rp-200-ribu-hingga-rp-2-juta

Pelelangan ini tidak hanya berupa anggrek, tanaman hias kekinian seperti Variegata, Aglonema, bahkan janda bolong juga ikut dilelang.

DENPASAR, NusaBali
Penghobi tanaman hias, terutama anggrek, selama tiga hari terpuaskan dengan deretan anggrek-anggrek yang dipamerkan di  Duta Orchid Garden berlokasi di Jalan Bypass Ngurah Rai, Tohpati, Denpasar Timur .

Pameran yang dirangkaikan dengan Lomba Anggrek dan Bursa Tanaman Hias ini bertujuan untuk menggairahkan kembali Perhimpunan Anggrek Cabang Bali, yang mati suri akibat pandemi Covid-19.

Sebagai rangkaian penutup acara digelar pelelangan anggrek pada Minggu (1/11).  Pelelangan ini tidak hanya berupa anggrek, tanaman hias kekinian seperti Variegata, Aglonema, bahkan janda bolong juga ikut dilelang. Uniknya, penawaran bisa dilakukan dengan mendatangi langsung dan juga virtual. “Iya tadi kami sempat live Instagram juga,” kata Ramadani Prasetya, ketua juri lomba anggrek.

Harga yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari Rp 200 ribuan hingga Rp 2 jutaan. Anggrek-anggrek yang dilelang ini, sempat mengikuti lomba yang juga diadakan pada Kamis (29/10) lalu. Jenis anggrek-anggrek ini adalah Dendrobium. “Kebanyakan hanya Dendrobium. Karena bulan-bulan ini musim yang masih berbunga tinggal Dendrobium saja,” jelas Rama yang juga kurator garden di Duta Orchid Garden.

Tercatat ada12 komunitas penghobi anggrek serta tanaman hias diberikan kesempatan membuka stand di Duta Orchid Garden untuk ikut menjual dan melelang anggrek serta tanaman hias yang dimiliki. Uniknya, terdapat juga jenis tanaman hias karnivora yang ikut dalam acara ini.

I Made Jata, dari komunitas Milo Bali Orchids, yang meraih juara pertama dan ketiga dalam lomba anggrek, juga mengikutkan bunga anggreknya yang meraih juara ketiga dalam lelang ini. “Ini saya kasih harga Rp 2 juta, soalnya ini saya silang sendiri, makanya splash (pancaran warna) bunganya bagus,” jelas penghobi yang sudah terjun dalam dunia anggrek sejak 15 tahun lalu. Made Jata juga mengakui jika hobi anggrek ini perlahan bisa dijadikan bisnis jika telaten mempelajarinya.


Sementara itu, pemilik Duta Orchid Garden, Ni Wayan Srilaba, mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka dengan antusias masyarakat yang begitu luar biasa. “Bisa dilihat sendiri, ini penuh dan ramai sekali,” ujarnya dengan sumringah.

Kegiatan pelelangan ini pun diadakan untuk menggairahkan tanaman hias, khususnya anggrek di Bali ini. Selain itu dana yang diperoleh dari pelelangan ini akan dikumpulkan untuk Perhimpunan Tanaman Anggrek Indonesia cabang Bali agar kembali bangkit setelah selama delapan tahun sempat tidak aktif.

Lomba anggrek secara umum dibagi dalam dua kelas besar, yaitu hibrida dan species alami. Jika dibagi lagi secara lebih spesifik, kelas lomba bisa mencapai 50 hingga 60 kelas. "Namun, karena situasi pandemi, kami tak bisa melombakan banyak kelas. Kali ini, hanya 6 kelas yang dilombakan, pesertanya juga hanya dari daerah Bali," jelas Ramadani.

Kebetulan, Ramadani duduk di kepengurusan pusat Perhimpunan Anggrek, sehingga berusaha mencari cara agar pencinta anggrek di Bali kembali bergairah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggandeng pencinta tanaman hias yang saat ini memang lagi booming. "Kita gandeng tanaman hias supaya anggrek juga terangkat," katanya.*cla

Komentar