nusabali

Sudah Tiga Orang Tewas di Lapangan Puputan

  • www.nusabali.com-sudah-tiga-orang-tewas-di-lapangan-puputan

Angkernya kolam di areal Lapangan Puputan Badung ini, tak terlepas dari sejarah Puputan Badung 1906. Ketika Raja Denpasar bersama pasukannya berguguran di medan perang.

Ketua Ikatan Manggarai Barat di Bali, Dominikus Ngabut mengatakan, turut hadir dan mendukung pacaruan ini mengingat ada keterkaitan adat dan budaya yang hampir mirip. "Prinsipnya, dimana tanah dipijak disana langit dijunjung. Kita punya adat budaya yang sama, jadi kita ikut mendoakan supaya kasus ini jadi yang terakhir," ungkapnya.

Sementara itu, adanya kegiatan nongkrong yang dilakukan muda mudi di Lapangan Puputan Badung hingga larut malam, mendapat perhatian anggota DPRD Denpasar, Putu Oka Mahendra. Menurut dia, Pemkot Denpasar melalui pihak terkait harus melakukan pengawasan terhadap adanya aksi nongkrong hingga larut malam. Apabila ada indikasi mengganggu keamanan dan ketertiban, maka Pemerintah melalui Satpol PP dapat melakukan penertiban. "Pemerintah melalui instansi  terkait yakni Satpol PP dapat melakukan langkah penertiban jika kegiatan berkumpul sudah menganggu kenyamanan," kata politisi Golkar ini.

Pihaknya juga meminta pihak keluarga dapat melakukan pengawasan terhadap adanya anak-anak atau pemuda yang berkeliaran hingga malam. "Peran keluarga juga sangat penting untuk pengawasan. Kita tidak melarang warga untuk berkumpul, tetapi tetap mengutamakan ketertiban dan kenyamanan. Jangan sampai arena berkumpul tersebut menjadi ajang untuk berbuat yang negatif. Intinya pengawasan harus dilakukan oleh berbagai pihak. “Terkait di Lapangan Puputan Badung, maka pemerintah menjadi peran penting pengawasan.  Meskipun pemerintah kota belum memiliki Perda terkait larangan berkumpul pada zona tertentu dan jam tertentu, namun dalam hal ini, jika sudah mengganggu ketertiban dan kenyamanan, Satpol PP bisa menertibkan," kata Oka Mahendra. nvi

Komentar