nusabali

Sudah Tiga Orang Tewas di Lapangan Puputan

  • www.nusabali.com-sudah-tiga-orang-tewas-di-lapangan-puputan

Angkernya kolam di areal Lapangan Puputan Badung ini, tak terlepas dari sejarah Puputan Badung 1906. Ketika Raja Denpasar bersama pasukannya berguguran di medan perang.

Anehnya, lokasi dimana pacaruan dilakukan ternyata sudah 3 kali terjadi orang meninggal dunia. Menurut Mataram, kejadian pertama, seseorang meninggal tenggelam di kolam tersebut terjadi sekitar 5 tahun lalu. Disusul beberapa tahun kemudian dengan kejadian meninggal tenggelam seseorang saat memancing di kolam. "Padahal kolamnya tidak dalam, cuma sepinggang. Aneh juga dua orang meninggal tenggelam di sini. Dan ini yang ketiga kali. Persis di tempat ini, sudah tiga kali kita lakukan pecaruan disini," ungkapnya.

Terhadap keangkeran kolam Lapangan Puputan Badung, menurut Mataram, Pemkot Denpasar pernah menempuh jalir niskala. "Kita sudah pernah meluasang. Karena terus terjadi kejadian meninggal dunia di sini. Rencananya, Kota memang akan mendirikan satu palinggih di timur laut kolam ini," jelasnya. Angkernya kolam di Lapangan Puputan Badung ini, menurut Mataram, tak terlepas dari sejarah Puputan Badung 1906. Ketika Raja Denpasar bersama pasukannya berguguran di medan perang.

Terkait lemahnya pengawasan Pemkot terhadap tempat umum, kata Mataram, pemerintah tidak bisa membatasi orang yang sedang bersantai. "Ini memang tempat umum untuk istirahat santai. Bahkan disiapkan tempat duduk, tempat merokok dan fasilitas lain. Hanya saja sampai sekarang pemerintah belum berani membatasi orang bersantai karena mereka mencari ketenangan di sini. Namanya kasus, dimanapun bisa terjadi, padahal sehari sebelumnya kita gelar petinget Tumpek Landep di tempat ini," ujarnya.


SELANJUTNYA . . .

Komentar