nusabali

Kelelahan, Pendaki Gunung Agung Dijemput Tim Evakuasi

  • www.nusabali.com-kelelahan-pendaki-gunung-agung-dijemput-tim-evakuasi

AMLAPURA, NusaBali
Tim evakuasi menjemput AA Ngurah Anom Rayendra, 54, yang kelelahan saat mendaki Gunung Agung, Rabu (21/10).

Pendaki asal Jalan Geria Nambi IV Nomor 4 Denpasar dievakuasi melalui jalur Pura Pengubengan Besakih, Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Sebelum dievakuasi, korban yang kelelahan buat tenda untuk memulihkan tenaganya. Namun korban tetap kesulitan karena logistiknya telah habis.

Korban AA Ngurah Anom Rayendra yang kelelahan awalnya menelepon anak kandungnya, AA Ngurah Suryana, 19. Dia mengabarkan tidak mampu lagi melanjutkan perjalanan pulang. Putranya kemudian melapor ke Kantor Sub Sektor Desa Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (20/10) pukul 23.45 Wita. Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka, memimpin tim gabungan melakukan pencarian. Korban kemudian dievakuasi melalui jalur Pura Pengubengan Besakih sekitar pukul 15.30 Wita.

Korban AA Ngurah Anom Rayendra menuturkan, berangkat dari Denpasar dengan Suzuki Splash putih DK 1512 IY. Korban mendaki Gunung Agung dengan tujuan menggelar ritual secara diam-diam tanpa melapor ke Polsek Rendang dan Tim Pemandu Wisata Gunung Agung Desa Besakih. Korban mendaki melalui jalur Pura Kiduling Kreteg Besakih melintasi Banjar Temukus, Desa Besakih, Selasa (20/10) pukul 21.45 Wita. Jalur itu mestinya melintasi tiga puncak Gunung Agung. Setelah mencapai puncak pertama sekitar pukul 23.45 Wita, korban kelelahan.

Selanjutnya korban membuat tenda untuk beristirahat memulihkan fisiknya. Saat itu juga korban menyampaikan kepada anak kandungnya, AA Ngurah Suryana, agar melapor ke Polsek Rendang untuk cari bantuan. Keesokan harinya, Rabu (21/10) korban AA Ngurah Anom Suryana masih mampu melanjutkan pendakian ke puncak kedua. Mendaki pukul 06.00 Wita, tiba pukul 07.30 Wita di ketinggian 1.469 meter dari permukaan laut. Rencananya untuk ke puncak III untuk menyaksikan kawah Gunung Agung sekaligus menggelar ritual. Ternyata tidak sanggup sehingga memilih kembali ke puncak I.

Setelah Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem dapat laporan ada pendaki kelelahan, Koordinator Pos I Gusti Ngurah Eka berkoordinasi dengan petugas Polsek Rendang, BPBD Karangasem, dan Pemandu Wisata Gunung Agung Desa Besakih. Tim dibagi dua rombongan menjemput pendaki AA Ngurah Anom Rayendra. Petugas menemukan korban pukul 15.29 Wita. Evakuasi dilakukan dengan cara memapah korban AA Ngurah Anom Rayendra hingga tiba di parkir Pura Pengubengan Besakih sekitar pukul 16.07 Wita.

Setiba di parkir Pura Pengubengan Besakih, I Gusti Ngurah Eka langsung memperingatkan pendaki. “Jangan menganggap remeh mendaki Gunung Agung, apalagi masih berlaku larangan mendaki hingga radius 2 kilometer dari puncak kawah,” ucap I Gusti Ngurah Eka. Kapolsek Rendang Kompol I Made Sudartawan juga mengingatkan masih berlaku larangan mendaki. “Walau dengan alasan ritual, tetap dilarang, kenapa mesti ritual ke puncak Gunung Agung, jadinya membuat semua petugas repot,” kata Kompol Sudartawan.

Koordinator Pemandu Wisata Gunung Agung, Jro Mangku Komang Kayun, juga mengingatkan bahaya Gunung Agung sulit diprediksi. “Jangan merasa hebat mampu mendaki Gunung Agung, di sini beda, apalagi mendaki diam-diam, akhirnya merepotkan semua pihak,” jelas Mangku Kayun. Pendaki AA Ngurah Anom Rayendra akhirnya minta maaf. “Maaf, saya sudah merepotkan semua pihak, saya berjanji tidak mengulangi lagi mendaki Gunung Agung. Awalnya memang bertujuan menggelar ritual di puncak kawah, tetapi saya tidak sampai ke sana,” ucap AA Ngurah Anom Rayendra yang mengaku telah tiga kali mendaki Gunung Agung. *k16

Komentar