nusabali

Terpeleset, Warga Selat Tewas Jatuh ke Jurang Berkedalaman 100 Meter

  • www.nusabali.com-terpeleset-warga-selat-tewas-jatuh-ke-jurang-berkedalaman-100-meter

Saat di dasar jurang Ketut Mendra ditemukan sudah tak bernyawa dan tergeletak dengan posisi menengadah.

SINGARAJA, NusaBali

Seorang krama Banjar Dinas Selat, Desa Selat, Kecamatan Suksada, Kabupaten Buleleng, Ketut Mendra, 61, jatuh ke jurang sedalam sekitar 100 meter hingga tewas pada Rabu (19/8) sekitar pukul 12.30 Wita. Korban jatuh ke jurang di kawasan hutan Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, saat hendak menyambungkan pipa air pada sumber air bersama keponakannya,  Kadek Arnawa, 45, yang sama-sama warga Banjar Dinas Selat.

Awal mula kematian tragis Ketut Mendra pada Rabu (19/8) pagi sekitar pukul 07.30 Wita, dia berangkat bersama keponakannya dari rumah untuk menyambungkan pipa air pada sumber air yang terletak di sekitaran lokasi kejadian. Saat hendak menyambungkan pipa air sekitar pukul 12.30 Wita, tiba-tiba korban terpeleset dan jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter.

Kadek Arnawa yang tak sempat menolong pamannya jatuh ke jurang lantas kembali ke rumah dan menginformasikan kepada keluarga. Pihak keluarga dibantu warga dan aparat kepolisian Polsek Sukasada kemudian melakukan pencarian di jurang lokasi kejadian jatuhnya korban. Saat di dasar jurang Ketut Mendra ditemukan sudah tak bernyawa dan tergeletak dengan posisi menengadah.

Jenazah korban berhasil dievakuasi ke rumah duka di Banjar Dinas Selat, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada pukul 18.30 Wita. Saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas I Sukasada, terungkap kondisi jenazah korban mengalami luka di dahi kiri, memar kepala belakang, patah di kaki kanan, serta luka robek di telapak kaki kiri akibat gesekan saat terjatuh ke jurang.

Kapolsek Sukasada Kompol I Nyoman Landung saat dikonfirmasi NusaBali membenarkan adanya warga Desa Selat yang jatuh ke jurang hingga meregang nyawa. Pihaknya mendapat laporan dari warga pada Rabu pagi. Setelah mendapat laporan, sejumlah anggotanya langsung meluncur ke lokasi kejadian. Berbarengan dengan itu ia juga menghubungi instansi terkait seperti Puskesmas I Sukasada.

Proses pencarian korban dan evakuasi jenazah tidak memerlukan waktu yang cukup lama, tak sampai 12 jam. Namun diakui akses menuju lokasi kejadian harus melintasi hutan, medan evakuasi juga cukup terjal. Proses evakuasi korban pun dilakukan dengan gotong royong dibantu warga Desa Selat. "Kami lakukan evakuasi bersama warga," singkatnya, Kamis (20/8).

Saat ini korban yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini sudah berada di rumah duka untuk disemayamkan keluarga. "Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi mayat serta tidak menuntut proses hukum dan mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah," tandasnya.*cr75

Komentar