nusabali

Pelaku Dendam Diomeli Saat Pinjam Uang

  • www.nusabali.com-pelaku-dendam-diomeli-saat-pinjam-uang

Setelah diringkus pelaku pembunuhan sadis ini dikeler ke TKP untuk lakukan pra rekonstruksi. Warga yang geram teriyaki pelaku pembunuh.

Pembunuh IRT Diringkus Setelah Ngumpet Dalam Pura, Kakinya Didor


DENPASAR, NusaBali
Polsek Denpasar Barat di-back up penuh tim Buser Polresta Denpasar meringkus pelaku pembunuhan terhadap ibu dan anak di Jalan Gunung Lebah IV, Nomor 43E Denpasar Barat, Selasa (20/9) siang. Pelaku bernama Tono,34, ini ditangkap di Depo Sampah Jalan Merpati, Monang-maning Denpasar saat keluar dari tempat persembunyiannya, Rabu (21/9) pukul 01.00 Wita. Polisi pun terpaksa menembak kaki kiri pelaku asal Kebumen, Jawa Tengah ini, karena mencoba kabur. Sebelum diciduk, pelaku bersembunyi di Pura Tegal Timbul Gatep Manis yang berada sekitar 500 meter dari rumah korban. Di sana pelaku bersembunyi selama 12 jam.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan menuturkan pasca kejadian yang menewaskan Suyani,39 dan anaknya Dafa Hudsafah Nurahid,10, kritis dan dilarikan ke RS Sanglah, tim dari Polsek Denbar dan Polresta langsung melakukan penyelidikan. Diketahui, pelaku tunggal dalam aksi berdarah itu adalah Tono,34, warga asal RT 2 RW 6 Kelurahan Tamanwinangun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam pencarian sejak, Selasa pukul 13.00 Wita itu, awalnya polisi tidak membuahkan hasil, termasuk saat mendatangi kos-kosan pelaku.

“Ada dua tim yang difokuskan di Terminal Ubung, Denpasar Barat dan satu lagi di lokasi tempat tinggal pelaku. Sementara, anggota lainnya di tempatkan di TKP,” ujar Kompol Reinhard, Rabu (21/9) siang. Hasilnya  pelaku akhirnya berhasil diciduk di dekat tempat tinggalnya di Depo Sampah Monang Maning, Jalan Merpati Denpasar. Pria pengangguran ini saat ditangkap baru keluar dari lokasi persembunyiannya dan hendak masuk ke kos-kosannya. Anggota buser yang berada di lokasi langsung menangkapnya. “Terpaksa kita hadiahi timah panas, sebab pelaku kabur saat hendak ditangkap. Kita tak ingin kehilangan buruan,” tegas Kompol Reinhard.

Apa motif pelaku? Kompol Reinhard mengatakan tersangka sudah rencanakan aksinya, karena merasa sakit hati terhadap korban yang ngomel-ngomel saat hendak dipinjami uang. Dalam puncak kekesalannya, Selasa siang pelaku Tono langsung datang ke rumah korban dengan membawa senjata tajam. Saat korban baru pulang dari menjemput anaknya, pelaku langsung masuk dan menyerang membabi buta di teras rumah korban. “Anak korban yang melihat insiden itu langsung mendekat. Tapi, pelaku ikut menikam bocah itu yang menyebabkannya luka hingga kritis di RS,” ujarnya. Usai melancarkan aksinya, pelaku langsung kabur sembari mengacungkan sajam kepada sejumlah warga yang memergoki aksinya. Warga yang ketakutan langsung menghindar. Sementara, pelaku berlarian ke arah barat dan bersembunyi Pura Tegal Timbul Gatep Manis, Banjar Samping Buni, Jalan Kalimutu II, Tegal Harum, Denpasar Barat.

Setelah menjalani pemeriksaan, status pelaku Tono langsung ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, pasal 338 KUHP pembunuhan, pasal 351 KUHP Penganiayaan dan pasal perlindungan anak dengan ancaman di atas 15 tahun penjara.

Setelah diringkus dan diperiksa, pelaku pembunuhan sadis ini dikeler ke TKP untuk lakukan pra rekonstruksi. Tono menjalani 17 adegan dalam pra rekonstruksi yang digelar di TKP Jalan Gunung Lebah IV, Nomor 43 E Denpasar Barat, Rabu (21/9) pukul 12.00 Wita. Warga yang geram dengan ulah pelaku itu memadati lokasi pra rekonstruksi tersebut menyoraki tersangka saat turun dari dalam mobil polisi.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan menerangkan proses pra rekonstruksi yang digelar bertujuan untuk memperjelas titik kasusnya penganiayaan berat ini. “Untuk memperjelas keterangan tersangka di hadapan penyidik dengan kejadian sebenarnya di TKP,” katanya. Pra rekonstruksi berlangsung selama satu jam ini dari pukul 13.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita. Warga yang sudah memadati lokasi terus meneriaki tersangka sebagai pembunuh. Untungnya, warga yang geram dengan ulah tersangka ini tidak berbuat anarkis. Polisi juga menjaga ketat lokasi pra rekonstruksi.

Pelaku Tono diduga sembunyi di belakang palinggih Pura yang ruangnya seukuran tubuh orang dewasa. Di sana pelaku meringkuk selama 12 jam-an sejak, Selasa pukul 12.45 Wita hingga Rabu (21/9) pukul 00.30 Wita (dinihari). Pelaku juga membuang pisau yang dipakainya menusuk korban di kolam kembar yang biasa digunakan pamedek untuk malukat di areal pura. “Polisi mencari sejak semalam, tapi baru ditemukan pukul 15.00 Wita,” ujar Pamangku Pura Tegal Timbul Gatep Manis, Banjar Samping Buni, Jalan Kalimutu II, Tegal Harum, Denpasar Barat, Jero Mangku Ketut Sudana,52, saat ditemui di lokasi. * dar

Komentar