nusabali

Persiapan PKM, Pedagang Pelataran Pasar Diberi Jarak

  • www.nusabali.com-persiapan-pkm-pedagang-pelataran-pasar-diberi-jarak

DENPASAR, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Sewakadarma Kota Denpasar mempersiapkan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang rencananya akan diterapkan pertengahan Mei 2020.

Seluruh pedagang pelataran di empat (4) pasar di Kota Denpasar, yakni Pasar Kumbasari, Pasar Anyar Sari, Pasar Kreneng dan Pasar Sanglah mulai diterapkan sistem jaga jarak saat berjualan. Hal itu dilakukan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 (Virus Corona) di kawasan pasar.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Sewakadarma, IB Kompyang Wiranatha, saat dihubungi, Sabtu (9/5) mengungkapkan penerapan aturan jarak antar pedagang tersebut sudah dilakukan sejak tanggal 7 Mei 2020 lalu. Namun, penerapan tersebut baru dilakukan pada dua pasar, yakni Pasar Kumbasari dan Pasar Anyar Sari.

Kedua pasar tersebut menerapkan jarak dengan menggunakan garis kotak dengan luasan 1,50 meter ke samping dan 1,25 meter ke belakang. Jarak antar pedagang diberikan batasan sepanjang satu meter agar tidak terjadi kontak fisik dengan pedagang lainnya. "Itu baru diterapkan dua pasar, yaitu Pasar Kumbasari dan Pasar Anyar Sari," jelasnya.

Kata mantan anggota DPRD Denpasar yang akrab disapa Gus Kowi ini untuk Pasar Kumbasari yang memiliki 472 pedagang, seperempatnya dibawa ke parkiran utara Pasar Badung agar tempatnya lebih leluasa. "Pasar Kumbasari 120 pedagang dibawa ke parkir utara Pasar Badung, soalnya di Pasar Kumbasari terlalu banyak jadi kurang efektif menerapkan social distancing antar pedagang," jelasnya.

Sementara untuk Pasar Anyar Sari yang jumlahnya 45 pedagang pelataran dan bermobil masih bisa tertampung karena memiliki pelataran yang lebih luas. Dan penerapan pengaturan jarak antar pedagang lebih efektif dari Pasar Kumbasari. Selain dua pasar tersebut, dua pasar lainnya, yakni Pasar Kreneng yang jumlahnya 218 pedagang pelataran dan bermobil, serta Pasar Sanglah dengan 202 pedagang pelataran juga akan diatur jaraknya.

Sebab di keempat pasar tersebut paling sering terjadi kerumunan saat berbelanja. Sisanya sebanyak 12 pasar dari 16 pasar di bawah naungan Perumda tidak begitu besar membuat kerumunan. "Kami hanya terapkan di 4 pasar saja. Soalnya empat itu yang paling tinggi membuat kerumunan. Pasar lainnya tidak, sehingga Pasar Kreneng dan Sanglah kami juga rencanakan akan terapkan dalam sepekan ini biar lebih cepat lebih baik," ungkapnya.

Dikatakan Gus Kowi, banyak pedagang yang menolak perpindahan tempat berjualan terutama pedagang yang berada di Pasar Kumbasari. Namun, karena untuk mengantisipasi meningkatnya penyebaran Covid-19, mau tidak mau mereka harus tetap mengikuti arahan. Sebab pemindahan tersebut hanya sementara sampai pandemi Covid-19 ini berakhir.

Sementara perkembangan kasus Covid-19 (Virus Corona) di Kota Denpasar cukup menggembirakan. Pada, Sabtu (9/5) kemarin Kota Denpasar kembali nihil penambahan kasus positif Covid-19 baru. Kabar baik ini juga dibarengi dengan sembuhnya 3 orang pasien Covid-19 yang berdomisili Desa Sanur Kauh, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara dan Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, Sabtu (9/5) mengungkapkan, Denpasar kembali tidak ada penambahan positif Covid-19, yang ada hanya tingkat kesembuhan yang kembali terjadi. Penambahan 3 pasien sembuh membuat optimis masyarakat Denpasar termasuk tim medis.

Namun yang menjadi perhatian saat ini keberadaan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang mesti diwaspadai karena berpotensi sebagai carrier atau pembawa virus. Oleh karena itu perlu kedisiplinan dan kesadaran semua pihak untuk bersama sama memutus rantai penyebaran Covid-19. Hasil tracking tim surveilence satgas Covid 19 Kota Denpasar, kemarin ditemukan 15 kasus  yang berstatus OTG dan 3 orang berstatus ODP, karena yang bersangkutan pernah dan dapat kontak erat dengan pasien yang positif Covid-19.

"Diperlukan kesadaran dan kedisiplinan semua elemen masyarakat dalam memutus rantai covid 19. Semua daerah di Bali dan luar Bali sudah terpapar Covid-19, mari bersama-sama kurangi perjalanan atau aktivitas di luar rumah dan kontak langsung dengan orang lain, karena tidak mengetahui siapa yang membawa virus, untuk itulah diperlukan kesadaran dan disipilin semua pihak," kata Dewa Rai.  

Lebih lanjut dijelaskan Dewa Rai, secara akumulatif sampai saat ini kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 secara akumulatif sebanyak 57 orang, rinciannya adalah 42 sembuh, 2 orang meninggal dunia dan 13 orang masih dalam perawatan. Sementara dari hasil pelacakan tim surveilence sampai saat ini di Kota Denpasar  terdapat status Orang Tanpa Gejala (OTG) 275 kasus, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 262 kasus dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 26 kasus. *mis

Komentar