Tak Terpengaruh Isu ASF, Sekaa Teruna Tetap Mapatung
Isu virus African Swine Fever (ASF) tak membuat kendor semangat kalangan krama Denpasar, khususnya anggota sekaa teruna untuk mapatung/potong babi beramai-ramai.
DENPASAR, NusaBali
Salah satunya di Sekaa Teruna Eka Yowana Murti, Banjar Kehen, Desa Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur.
“Ini sudah menjadi tradisi rutin sekaa teruna kami,” ujar Kelian Sekaa Teruna Eka Yowana Murti, Komang Arya Setiawan, Senin (17/2) sore. Dalam setahun, sekaa teruna ini mapatung sebanyak dua kali. Yakni mapatung jelang Hari Raya Galungan dan saat Pangerupukan- sehari jelang Hari Raya Nyepi.
“Kali ini kami motong 9 ekor babi,” ungkap Arya Setiawan. Babi yang dipotong dibeli dari warga setempat. Jadi warga yang memelihara babi, sudah yakin babinya tak perlu dijual jauh-jauh, karena kalangan anak muda yang tergabung dalam sekaa teruna membelinya untuk mapatung.
Selanjutnya daging babi dijual kepada warga yang membutuhkan. “9 ekor babi ini kami bagi jadi 164 tanding,” kata Arya Setiawan sembari menyebut perkilo dijual Rp 26 ribu.
Arya Setiawan menyatakan, isu virus ASF yang informasinya menulari babi di sejumlah tempat di Bali, tak mempengaruhi sekaa terunanya mapatung beramai-ramai. “Ini bentuk keakraban sekaa teruna dengan warga,” ujarnya menunjuk kegiatan motong babi di Banjar Kehen yang juga dibantu kalangan orang tua. *k17
“Ini sudah menjadi tradisi rutin sekaa teruna kami,” ujar Kelian Sekaa Teruna Eka Yowana Murti, Komang Arya Setiawan, Senin (17/2) sore. Dalam setahun, sekaa teruna ini mapatung sebanyak dua kali. Yakni mapatung jelang Hari Raya Galungan dan saat Pangerupukan- sehari jelang Hari Raya Nyepi.
“Kali ini kami motong 9 ekor babi,” ungkap Arya Setiawan. Babi yang dipotong dibeli dari warga setempat. Jadi warga yang memelihara babi, sudah yakin babinya tak perlu dijual jauh-jauh, karena kalangan anak muda yang tergabung dalam sekaa teruna membelinya untuk mapatung.
Selanjutnya daging babi dijual kepada warga yang membutuhkan. “9 ekor babi ini kami bagi jadi 164 tanding,” kata Arya Setiawan sembari menyebut perkilo dijual Rp 26 ribu.
Arya Setiawan menyatakan, isu virus ASF yang informasinya menulari babi di sejumlah tempat di Bali, tak mempengaruhi sekaa terunanya mapatung beramai-ramai. “Ini bentuk keakraban sekaa teruna dengan warga,” ujarnya menunjuk kegiatan motong babi di Banjar Kehen yang juga dibantu kalangan orang tua. *k17
1
Komentar