nusabali

40 Anak di Desa Panji Diajak Nabung Sampah

  • www.nusabali.com-40-anak-di-desa-panji-diajak-nabung-sampah

Bank Sampah Galang Panji punya jurus jitu untuk membiasakan masyarakat di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng hidup bersih.

SINGARAJA, NusaBali
Mereka bukan hanya menyasar ibu-ibu rumah tangga sebagai nasabah bank sampah, tapi juga kalangan anak-anak sekolah. Para nasabah kalangan anak sekolah yang kini mencapai 40 orang diajak mengikuti ‘Tabungan Pendidikan’ dengan mengumpukan sampah plastik.

Ketua Bank Sampah Galang Panji, I Nyoman Marsa Jaya, mengatakan bank sampah yang dipimpinnya sudah terbentuk sejak tahun 2014 lalu. Bak Sampah Galang Panji ini dikelola bersama para pemuda Desa Panji lainnya. Bank tersebut rutin mendapatkan setoran sampah plastik dan barang bekas lainnya dari warga Desa Panji, termasuk kalangan anak-anak sekolah SD dan SMP.

Menurut Nyoman Marsa Jaya, nasabah Bank Sampah dari kalangan anak-anak sekolah ini biasanya memanfaatkan waktu luang sepulang sekolah untuk mengumpulkan sampah plastik dan barang bekas. Saat ini, ada 40 anak-anak sekolahan dari Desa Panji yang ikut program ‘Tabungan Pendidikan’ dari sampah di Bank Sampah Galang Panji. Sedangkan kalangan ibu rumah tangga yang menjadi nasabah Bank Sampah Galang Panji mencapai sekitar 300 orang.

Para nasabah bank sampah ini, baik kalangan anak sekolah maupun ibu rumah tangga, biasanya menyetorkan sampah plastik dan barang bekar yang mereka kumpulkan setiap minggu. Jumlah setoran sampahnya akan diakumulasikan pada buku tabugan yang diberikan pihak pengelola Bank Sampah Galang Panji. Para nasabah juga dapat mengambil upah pungutnya kapan saja,

“Yang paling banyak, Tabungan Hari Raya yang diikuti ibu-ibu rumah tangga. Jadi, setiap minggu mereka menyetorkan sampah, yang uangnya baru akan diambil menjelang hari raya,” jelas Marsa Jaya saat ditemui NusaBali di Kantor Bank Sampah Galang Panji di Desa Panji, Minggu (10/7). Sedangkan untuk nasabah bank sampah dari kalangan anak-anak sekolah, mereka menarik uang tabungan pendidikannya setahun sekali saat kenaikan kelas.

Bagaimana menghitung nilai tabungan bank sampah? Menurut Marsa Jaya, untuk sampah plastik kresek dihargai Rp 500 per kg. Sedangkan botol plastik dihargai Rp 1.000 per kg. Sebaliknya, smpah jenis kardus dihargai Rp 800 per kg. Harga tersebut berlaku sama bagi nasabah ibu rumah tangga maupun anak sekolahan. Dan, setiap nasabah mendapat buku tabungan sesuai jenisnya.

Ada misi mulia di balik pelibatan anak-anak sekolahan sebagai nasabah Bank Sampah Galang Panji. Salah satunya, membiasakan pola hidup bersih dan sehat secara dini bagi kalangan anak-anak. “Kami juga libatkan mereka sebagai generasi muda, untuk lebih dini tahu bagaimana mengelola dan menyampah dengan bijak, terutama dalam aksi penyelamatan bumi dari sampah plastik,” ujar Marsa Jaya.

Untuk merangsang keikutsertaan kalangan anak-anak sekolah, kata Marsa Jaya, pengurus Bank Sampah Galang Panji juga memberikan reward kepada 40 nasabah dari kalangan anak-anak sekolah. Bagi mereka yang sudah ikut menabung sampah, diberikan reward berupa buku dan alat tulis. Reward tersebut diberikan di pengujung libur semesteran, Minggu kemarin. 7 k23

Komentar