nusabali

OSIS Blasman Gelar Donasi

  • www.nusabali.com-osis-blasman-gelar-donasi

Ni Luh Putu Diantini,16, kelas IX IPA, SMAN 1 Blahbatuh (Blasman), di Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, kini sedang menjalani perawatan di RSUP Sanglah. Parawatan itu atas penyakit kanker tulang pada kaki kirinya sejak beberapa tahun lalu.

Rencana Amputasi Kaki Siswi Diantini

GIANYAR, NusaBali
Pihak RSUP Sanglah pun memastikan kaki Diantini harus diamputasi. Terkait itu, jajaran OSIS Blasman mengumpulkan donasi dari lingkungan sekolah dan masyarakat umum. 

Hari pertama, Senin (4/7), terkumpul dana Rp 33.240.000. Dana ini akan dipakai membantu biaya pengobatan Diantini selama dan pasca  amputasi di RSUP Sanglah. Kegiatan yang prakarsai OSIS itu melibatkan seluruh komponen sekolah bertajuk ‘Blasman Peduli Diantini’. Mereka mengumpulkan dana, Senin (4/7) di areal sekolah. 

Ketua OSIS Blasman I Putu Surya Dharma menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk dukungan kepada Diantini yang dikenal sebagai salah satu siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah. Kata dia, setelah  mengetahui kondisi temannya ini terbaring di RSUP Sanglah, ia bersama teman-teman dibawah naungan OSIS punya ide untuk mencari donasi demi meringankan biaya pengobatan Diantini. Kegiatan pengumpulan donasi disebar melalui media sosial. "Teman-teman dari sekolah lain juga turut membantu, meraka juga menyebar informasinya," ungkap Surya, siswa  kelas XI ini.

Kata dia, donasi terkumpul dari siswa di lingkungan sekolah, alumni, dan masyarakat umum. Donasi yang terkumpul mulai dari Rp 20.000 per orang hingga tertinggi Rp 5 juta per orang. Pengunpulan donasi masih akan berlanjut, secara bertahap dana yang terkumpul akan diserahkan kepada keluarga Diantini. Tidak lupa ia dan rekan-rekan juga mendoakan kesembuhan Diantini. "Kami juga menunggu perkembangan Diantini dari pihak keluarga," ujarnya di sela-sela pengumpulan dana.

Waka Humas SMAN 1 Blahbatuh Dewa Adi Wijaya menuturkan Diantini merupakan siswa yang aktif mengikuti kegiatan sekolah. Ia merupakan salah satu atlet lari di Blasman. Diantini mengikuti kegiatan sekolah terakhir setelah mengikuti Posenijar. Diketahui sakit dan harus dirawat beberapa minggu terakhir ini. "Ia sempat bilang sakit pada kaki, setelah diperiksakan ternyata kanker," ungkapnya. Pihak sekolah akan terus memantau perkembangan kesehatan Diantini, melalui kegiatan pengumpulan donasi sebagai bentuk dukungan pihak sekolah. "Kami harap ia bisa cepat pulih," imbuh Adi Wijaya.

Diantini merupakan putri dari pasangan suami istri I Made Karyana,43, dan Ketut Sri Wati,35, asal Banjar Getas Kangin, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Awalnya, Diantini mengalami nyeri pada kaki sebelah kirinya, sejak tamat SMP.  Orang tua Diantini mengira anak pertamanya itu mengalami rematik. Bahkan kakinya tidak bisa dikenai air dingin. Air hujan pun tidak boleh. ‘’Kalau terkena air hujan anak saya merasakan nyeri,’’ katanya. Sejak merasakan nyeri, Diantini harus menggunakan air hangat ketika mandi. Kaki kirinya itu juga harus dibalut menggunakan bajunya agar tidak terkena air. 

Pihak keluarga membawa Diantini RSUD Gianyar untuk diperiksa. Setelah dilakukan biopsi oleh pihak RS ternyata hasilnya dia divonis menderita tumor pada kakinya. Diantini kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah dan menjalani opname sejak 13 Juni 2016. Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi/amputasi sesegera mungkin agar kondisi Diantini tidak semakin memburuk. 7cr62

Komentar