nusabali

Bisnis Ritel Melambat

  • www.nusabali.com-bisnis-ritel-melambat

Pertumbuhan bisnis ritel di Nusa Tenggara (Nusra), termasuk Bali mengalami pelambatan.

DENPASAR, NusaBali

Sempat mengalami pertumbuhan pada kuartal pertama sebesar 6,2 persen, kemudian menurun menjadi 5,4 persen memasuki kuartal 2 (kedua).

Meski demikian, peritel masih berharap trend positif  bisa terjadi pada kuartal ketiga. Harapan tersebut mengacu pada pola yang berlangsung selama ini.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra, mengaku tak bisa memastikan penyebab melambatnya pertumbuhan usaha ritel di Bali.

“Jika mengacu dari BI ( Bank Indonesia), mungkin ada kaitannya dengan sektor pariwisata,” ujar Gung Agra, sapaan pebisnis muda dari Puri Gerenceng, Denpasar.

Karena bagaimanapun sektor pariwisata merupakan lokomotif utama perekonomian Bali. Artinya, naik maupun turunnya sektor pariwisata akan berimbas pada sektor atau usaha lainnya, dalam hal ini ritel.

Mengacu pola yang sudah terjadi pada waktu-waktu sebelumnya, pertumbuhan positif biasanya terjadi pada kuartal ketiga. “Mudah-mudahan pola itu tetap berulang,” ujarnya.

Ditambahkan Gung Agra,  pertumbuhan ritel di Bali masih didrive oleh pertumbuhan modern trade, khususnya jaringan minimarket yang tumbuh double digit yakni sekitar 14 -an persen. *K17.

Komentar