nusabali

Nenek Rawat Cucu Disabilitas

  • www.nusabali.com-nenek-rawat-cucu-disabilitas

Beban Ni Wayan Mideh, 75, warga Banjar Bugbug Tengah, Desa Bugbug, Kecamatan/Kabupaten Karangasem kian bertambah.

AMLAPURA, NusaBali

Sebab cucunya, I Wayan Agus Budiantara, 18, yang menginjak remaja menyandang disabilitas. Sementara cucunya sudah tidak punya ayah ibu karena ayahnya telah meninggal dan ibunya pilih kawin lagi dengan pria lain. Untuk merawat cucunya, Mideh mengandalkan menjual limas atau sarana upacara terbuat dari daun pisang kering (keraras).

Mideh menuturkan punya dua anak laki-laki yakni I Ketut Kasih, 52, (ayah Budiantara namun sudah almarhum) dan I Nengah Merta. Ketut Kasih kawin dengan Ni Ketut Astiti warga sekampung, sekitar 19 tahun lalu. Budiantara lahir pada tahun 2001 dengan kondisi cacat, tangan dan kakinya tidak normal. Ibu Budiantara kemudian meninggalkan anaknya yang baru berumur 1 bulan kemudian kembali kawin dengan warga dari luar kampung Desa Bugbug. Sedangkan I Ketut Kasih meninggal tahun 2015.

Semenjak ditinggal ibu, Budiantara diasuh oleh neneknya. Apalagi setelah ditinggal oleh ayahnya, ia seorang diri merawat cucunya yang disabilitas. Mideh memandikan cucunya, menyuapi nasi, dan menemani tidyr. Budiatara terbilang hiperaktif. Tidak betah duduk di lantai, sekali duduk selanjutnya tidur-tiduran di halaman berdebu, kemudian mondar-mandir di halaman rumah. Jika lapar, Budiantara menangis. Begitu juga jika ingin dibelikan jajan. Hanya saat mau buang air kecil dan buang air besar tidak beri tanda sehingga buang air sembarangan.

Mideh menghidupi cucunya dengan jualan limas (salah satu sarana upakara) terbuat dari daun keraras (daun pisang kering). Per kresek besar dijual Rp 20.000. Agar mendapatkan satu kresek membutuhkan waktu tiga hari. Sesekali anaknya, I Nengah Merta, yang tinggal terpisah membantu biaya untuk kebutuhan hidup sehari-hari. “Kami sempat bermimpi didatangi ayah Wayan, diberikan pesan agar baik-baik merawat anaknya,” tutur Mideh saat dijumpai di rumahnya, Kamis (25/4). Mideh mengaku selama ini belum pernah dapat bantuan dari pemerintah.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, berjanji mengecek kondisi Budiantara dan neneknya. “Jika umurnya telah 18 tahun, agar punya KTP dan KK. Nanti kami cek, apakah benar belum dapat bantuan atau tidak,” jelas Puspa Kumari. Apalagi katanya yang bersangkutan dikabarkan disabilitas sejak lahir, tidak punya ayah dan ibu. *k16

Komentar