nusabali

Pemilih Terbatas, Desa Delod Berawah Selalu Loloskan Caleg

  • www.nusabali.com-pemilih-terbatas-desa-delod-berawah-selalu-loloskan-caleg

Sebagian besar dari 51 desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana memiliki jumlah pemilih di atas 2.700 orang.

NEGARA, NusaBali

Hanya 10 desa yang jumlah pemilihnya di bawah 2.700 orang untuk tarung Pileg/Pilpres 2019. Salah satunya, Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, yang jumlah pemilihnya saat ini hanya 1.796 orang. Kendati jumlah pemilih sedikit, Desa Delod Berawah selalu berhasil meloloskan wakil rakyat dari kampung sendiri di kursi legislatif.

Berdasarkan data di KPU, Desa Delod Berawah saat ini menempati peringkat kelima jumlah pemilih paling sedikit di Jembrana untuk Pemilu, 17 April 2019. Posisi empat besar desa di Jembrana dengan jumlah pemilih paling sedikit adalah Desa Belimbingsari (Kecamatan Melaya/memiliki pemilih hanya 799 orang), Desa Budeng (Kecamatan Jembrana/pemilih 1.347 orang), Desa Pangyangan (Kecamatan Pekutatan/pemilih 1.348 orang), dan Desa Manggissari (Kecamatan Pekutatan/pemilih 1.767 orang).

Sedangkan 5 desa di bawah Delod Berawah dengan jumlah pemilih paling sedikit berikutnya adalah Desa Warnasari (Kecamatan Melaya/pemilih mencapai 1.856 orang), Desa Gumbrih (Kecamatan Pekutatan/2.275 orang), Desa Mendoyo Dangin Tukad (Kecamatan Mendoyo/2.514 orang), Desa Yeh Kuning (Kecamatan Jembrana/2.569 orang), dan Desa Sangkaragung (Kecamatan Jembrana/pemilih 2.661 orang).

Dari 10 desa di Jembrana dengan jumlah pemilih paling sedikit ini, Desa Delod Berawah termasuk fenomenal. Meski jumlah pemilihnya sendikit, desa ini nyaris selalu luluskan wakil rakyat dari kampung sendiri ke kursi DPRD Jembrana sejak era Reformasi 1999.

Desa Delod Berawah secara konsisten meloloskan caleg ke DPRD Jembrana dalam tiga pelaksanaan Pileg terakhir sejak 2004. Politisi pertama dari Desa Delod Berawah yang lolos kursi legislatif adalah I Nyoman Yudi Wartono dalam Pileg 2004. Bahkan, Nyoman Yudi Wartono sempat dua kali periode duduk di DPRD Jembrana 2004-2009 dan 2009-2014, dengan naik kendaraan Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indoneasia (PNBK)---partai yang sekarang sudah tidak ikut Pemilu lagi.

Sedangkan dalam Pileg 2014, Nyoan Yudi Wartono yang sudah berpindah partai gagal lolos ke kursi DPRD Jembrana 2014-2019. Namun, saat itu ada caleg new comer dari Desa Delod Berawah yang lolos ke kursi DPRD Jembrana 2014-2019. Dia adalah Ni Made Wartini, Srikandi Politik yang lolos ke kursi legislatif dengan tunggangan PDIP.

Untuk tarung Pileg 2019, ada tiga caleg dari Delod Berawah yang memperebutkan kursi DPRD Jembrana. Selain Ni Made Wartini yang maju selaku caleg incumbent dari PDIP, juga ada nama Nyoman Yudi Wartono dan Sukron Hidayatulloh. Kali ini, Nyoman Yudi Wartono (mantan anggota Dewan dua kali periode) maju sebagai caleg Partai Berkarya. Sebaliknya, Sukron Hidayatollah maju dengan kendaraan Partai NasDem.

Salah satu dari tiga caleg asal Desa Delod Berawah ini berpeluang besar lolos ke kursi legislatif. Apalagi, ada yang menyandang predikat incumbent, yakni Ni Made Wartini, Srikandi PDIP asal Banjar Berawan Tunjung, Desa Delod Berawah. Fakta membuktikan, pemilih di Desa Delod Berawah biasanya kompak memilih caleg dari kampung sendiri, hingga selalu punya wakil di kursi legislatif.

Hal ini juga diakui Bendesa Pakraman Delod Berawah, I Nengah Milodana, kepada NusaBali. Menurut Nengah Milodina, sukses Desa Delod Berawah selalu meloloskan wakilnya ke kursi DPRD Jembrana selama ini memang tak terlepas dari kekompakan dan solidaritas warga sekampung. Dalam setiap Pileg, jarang ada suara pemilih dari Delod Berawah yang lari ke caleg asal luar.

"Pasti tetap ada yang memilih caleg dari luar desa, tapi jumlahnya sedikit. Sebagian besar yakni sekitar 80 persen suara di desa kami pasti memilih caleg dari kampung sendiri. Dan, yang paling banyak suaranya biasa terfokus ke salah satu caleg. Tergantung figur dan apa yang telah diperbuat untuk warga di kampung," ujar Nengah Milodina saat ditemui NusaBali di kediamannya, Kamis (28/2) lalu.

Menurut bendesa dua kali periode (2005-2010, 2016-2021) ini, kelompok-kelompok masyarakat yang biasa disasar para caleg umumnya jarang tergiur memilih caleg dari luar desa. Apalagi, masyarakat Desa Delod Berawah yang tersebar di 4 banjar (yakni Banjar Dangin Marga, Banjar Dauh Marga, Banjar Kertayasa, Banjar Berawan Tunjung) juga sudah merasakan manfaat memiliki anggota Dewan dari kampung sendiri.

"Kalau saya sebagai bendesa memang tidak boleh berpolitik praktis dan semena-mena melarang caleg dari luar desa masuk ke Desa Delod Berawah. Tapi, memang masyarakat kami sudah solid. Apalagi, sudah ada figur yang dinilai cocok dari desa sendiri, ya lebih baik kan pilih dia. Ada juga yang malu kalau sampai berkhianat," tandas tokoh adat asal Banjar Dauh Marga, Desa Delod Berawah ini.

Selain mengandalkan suara di desa sendiri, kata Nengah Milodana, para caleg dari Desa Delod Berawah juga mencari suara ke desa tetangga. Menurut pengamatan Milodana, caleg dari Delod Berawah yang terpilih ke kursi DPRD Jembrana selama ini memang bisa diterima di desa-desa lain, karena kekuatan figurnya.

Dia mencontohkan saat Pileg 2014 lalu ketika Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan masih gabung jadi satu Dapil. Saat itu, banyak suara dari desa lain masuk ke caleg asal Desa Delod Berawah. "Ini mungkin karena pemilih di desa lain melihat figur caleg di desa kami. Namun, yang jadi modal utama tetap suara di desa sendiri. Syukurnya, masyarakat di sini selalu solid," ujar bendesa yang mengaku menjagokan salah satu caleg dari desanya ini.

Sekadar dicatat, dalam tarung Pileg 2019 nanti, ada 8 kursi DPRD Jembrana yang diperebutkan di Dapil Kecamatan Mendoyo (Dapil Jembrana 4). Sedangkan jumlah cakeg yang bertarung di Dapil Kecamatan Mendoyo mencapai 66 orang, dari berbagai parpol. Mereka memperebutkan total 52.458 suara pemilih untuk 8 kursi DPRD Jembrana dari Dapil Kecamatan Mendoyo.

Dari 66 caleg yang bertarung di Dapil Kecamatan Mendoyo dalam Pileg 2019 tersebut, 4 orang di antaranya merupakan incumbent yang kini masih duduk di DPRD Jembrana 2014-2019. Dari 4 incumbent ini, 3 orang di antaranya caleg PDIP, masing-masing Ni Made Wartini (asal Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo), Ni Made Sri Sutharmi (dari Desa Yehembang, Kecamatan mendoyo), dan I Gede Putu Suegardana Cita (dari Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo). Sedangkan satu incumbent lagi adalah I Wayan Suardika, caleg Golkar asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. *ode

Komentar