nusabali

Wanita Hindu Diajak Pertahankan Adat dan Budaya Bali

  • www.nusabali.com-wanita-hindu-diajak-pertahankan-adat-dan-budaya-bali

Ratusan perempuan yang tergabung dalam Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) menunjukkan kebolehannya dalam berbagai lomba serangkaian HUT WHDI ke-31.

SINGARAJA, NusaBali

Dalam peringatan itu wanita Hindu diajak untuk tetap mempertahankan adat dan budaya Bali. Ketua Panitia Pelaksana Ida Ayu Wardhani Sutjidra, dalam laporannya mengungkapkan, sejumlah lomba tersebut digelar tak hanya memeriahkan HUT, tetapi wanita Hindu untuk meningkatkan pengetahuan tentang tatanan Tri Hita Karana, dan pelestarian adat dan budaya Bali. Wanita Hindu yang memiliki peran penting dalam kelestarian adat dan budaya itu diharapkan dapat menjalani peran sebagai WHDI dalam melaksanakan dharma negara

Wardhani saat membacakan sambutan Ketua Umum WHDI Pusat Ratanaya Kentjanawati, mengatakan dalam HUT WHDI ke-31 yang juga merupakan tahun politik sangat tepat untuk berpasrtisipasi menjalankan dharma negara. “Umat Hindu harus memiliki kesadaran pribadi, termasuk wanita Hindu itu sendiri. Pemilu dan politik merupakan sarana untuk menjalankan dharma negara yang mampu mensejahterakan masyarakat. Dengan pasrtisipasi aktif umat Hindu setiap event demokrasi dan politik, maka akan terasa kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” jelasnya.

Sementara itu, Pembina WHDI Provinsi Bali Putri Suastini Koster, menyatakan apresiasinya atas berbagai upaya yang telah dilakukan oleh WHDI Provinsi Bali selama ini. Dia berharap agar segenap upaya tersebut terus ditingkatkan, mengingat WHDI dianggap sebagai organisasi wanita bernafaskan Hindu yang modern.

Lebih lanjut diungkapkan, di Bali akan lebih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh WHDI, terutama yang berkaitan dengan masalah perempuan Hindu. Meskipun, Putri Suastini sendiri juga sangat memahami berbagai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi perempuan Hindu tersebut. Untuk itu dirinya berjanji akan meminta anggaran kepada Gubernur Koster untuk mendukung kegiatan WHDI. “Yang di Kabupaten/Kota Titiang titip pula melalui Bagian Kesra-nya untuk lebih memperhatikan (WHDI). Karena bagaimanapun juga WHDI adalah mitra kerjanya pemerintah,” kata istri Gubernur Koster itu.

Di sisi lain, Bupati Buleleng melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Bupati I Nyoman Sutjidra, menyatakan, WHDI sebagai organisasi sosial yang bernafaskan keagamaan dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan diri dalam spiritual dan keterampilan. Harapannya perempuan Hindu nantinya dapat menerima pengaruh global secara selektif.

Sementara itu sejumlah lomba yang digelar di puncak perayaan HUT WHDI ke-31, meliputi Lomba Macepat untuk tingkat remaja, Lomba membuat Gebogan, Lomba Cerdas Cermat, dan Lomba Dharma Wacana untuk anggota WHDI. Puncak acara sendiri dilaksanakan di Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.*k23

Komentar