nusabali

Dijambak di Jalan, Tamara Bleszynki Lapor Polisi

  • www.nusabali.com-dijambak-di-jalan-tamara-bleszynki-lapor-polisi

Kasus dugaan penganiayaan dialami artis cantik Tamara Bleszynski, 41, saat melintas naik motor di Jalan Raya Semat Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Kamis (14/4) malam. 

MANGUPURA, NusaBali
Tamara Bleszynski yang malam itu naik motor dibonceng teman prianya, Adrian T King, dibuntuti orang dari belakang, lalu rambutnya dijambak. Sang artis pun langsung melaporkan kasus ini ke Mapolsek Kuta Utara.

Insiden dugaan penganiayaan terhadap Tamara Bleszynski ini terjadi Kamis malam sekitar pukul 19.20 Wita, saat sang artis dibonceng teman prianya dan melaju dari arah utara menuju tempat tinggalnya di Vila T7, Jalan Batumejan Eko Beach Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara. Pelaku yang diduga menjambak rambutnya dari belakang adalah I Wayan PW, 40. Pria yang juga tinggal di Desa Canggu tersebut sudah saling kenal dengan Tamara.

Berdasarkan laporan ke Mapolsek Kuta Utara yang dilakukan langsung Tamara, Kamis malam itu pukul 20.00 Wita, insiden bermula ketika korban naik motor berboncengan ke arah selatan di Jalan Raya Semat Desa Tibubeneng. Begitu memasuki lokasi TKP, Tamara tiba-tiba dipepet seorang pengendara motor yang juga membonceng rekannya. Pengendara motor yang dikenali Tamara berinisial I Wayan PW tersebut langsung menjambak rambut korban dari belakang.

"Korban (Tamara) dan rekan prianya semula dipepet oleh terlapor (Wayan PW). Kemudian, rambut korban dijambak dengan tangan kiri oleh terlapor," jelas Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta, dalam keterangan persnya, Jumat (15/4) pagi.

Awalnya, korban Tamara dan teman prianya tidak menggubris aksi pelaku. Mereka pun langsung tancap gas dan berhasil menjauh dari kejaran pelaku. Kemudian, Tamara berhenti di sebuah warung kaki lima yang berjarak sekitar 2 kilometer arah selatan dari lokasi TKP penganiayaan. Artis Ibukota papan atas kelahiran Bandung, 25 Desember 1974, ini berhenti untuk menenangkan diri. 

Saat berhenti di warung kaki lima itu, Tamara mengeluh sakit di kepala kanan dan merasa merasa pusing. Di tengah mengeluh pusing, Tamara terkejut karena pelaku Wayan PW kembali muncul dan menghampirinya, dengan niat untuk menyerang. "Karena merasa tidak nyaman, korban dan rekan prianya kembali tancap gas dan langsung menuju Mapolsek Kuta Utara untuk melaporkan kasusnya,” beber Kapolsek Wayan Arta.

Sebelum ditinggal kabur ke kantor polisi, kata Kapolsek Wayan Arta, si pelaku masih sempat meneriaki korban dengan kata-kata pedas. “Kamu punya karma di Bali,” hardik pelaku seperti ditirukan Kapolsek Wayan Arta.

Korban Tamara sendiri malam itu melapor ke Mapolsek Kuta Utara didampingi teman prianya, Adrian T King. Polisi langsung menindaklanjuti laporan sang artis. Malam itu pula, jajaran Polsek Kuta Utara terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. 

Menurut Kapolsek Wayan Arta, malam itu juga korban Tamara diajak ke RS Trijata Polda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, untuk melakukan visum. Tamara menjalani visum selama 2 jam, sejak Kamis tengah malam pukul 24.00 Wita hingga Jumat dinihari pukul 02.00 Wita. Namun, sejauh ini belum diketahui bagaimana hasil visum sang artis cantik.

Berdasarkan keterangan Tamara, kata Kapolsek Wayan Arta, antara korban dan pelaku Wayan WP ssudah saling kenal. Maklum, sejak beberapa tahun terakhir, Tamara sedring bolak-balik Jakarta-Bali, karena kerap tinggal di Desa Canggu. Pelaku juga tinggal di kawasan yang sama. Namun, belum diketahui apa motif penyerangan terhadap Tamara.

Yang jelas, menurut Kapolsek Wayan Artha, bukan sekali ini pelaku Wayan WP melakukan penyerangan. Sebelumnya, juga sempat terjadi insiden penyerangan, Agustus 2015 lalu. Hanya saja, yang diserang kala itu bukan Tamara Blezynski, melainkan teman prianya yakni Adrian T King.

"Pengakuan mereka, dalam insiden Agustus tahun lalu, korban Adrian T King) ditabrak oleh pelaku saat baru turun dari motornya.” Kasus penyerangan terhadap teman pria Tamara kala itu sudah sempat dilaporkan ke polisi. Namun, lantaran ada itikad baik antara korban dan pelaku kala itu, persoalannya pun selesai secara musyawarah. 

“Kasusnya kala itu tidak diteruskan ke ranah hukum, karena keduabelah pihak pilih berdamai. Tapi, kok sekarang kembali terjadi insiden,” jelas Kapolsek Wayan Arta saat dikonfirmasi kembali NusaBali, tadi malam.

Didesak soal apa sejatinya motif dugaan penyerangan terhadap Tamara kali ini, menurut Kapolsek Wayan Arta, pihaknya belum tahu. Perwira Melati Satu di Pundak ini juga tidak tahu aopakah ada motif asmara di balik kasus ini.

“Kalau soal kemungkinan ada hubungan spesial, itu masuk ranah privasi mereka. Tapi, kita akan dalami hal ini dalam penyelidikan selanjutnya. Begitu pula dengan hubungan lainnya, apakah mereka terlibat bisnis atau tidak,” katanya sembari menyebut pihaknya masih menunggu hasil visum dan mengumpulkan bukti-bukti, sebelum menangkap pelaku. 7 da

Komentar