nusabali

Pesawat Tabrakan di Bandara Halim

  • www.nusabali.com-pesawat-tabrakan-di-bandara-halim

Dua pesawat tabrakan di runway Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/4) malam pukul 21.45 Wita, yakni Batik Air vs TransNusa. 

JAKARTA, NusaBali
Kecelakaan terjadi ketika pesawat Batik Air yang hendak take off menabrak TransNusa. Akibatnya, sayap pesawat Batik Air patah dan terbakar, mesin di sayap pun jatuh ke landasan. Sedangkan pesawat TransNusa alami kerusakan di bagian ekor dan sayap.

Pesawat Batik Air yang tabrakan semalam adalah jenis Boeing 737-800 bernomor registrasi PK-LBS. Kala itu, pesawat Batik Air hendak terbang menuju Bandara Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Pesawat naas ini membawa 49 penumpang dan 7 kru termasuk pilot. Saat musibah terjadi, pesawat Batik Air sudah berada di landasan pacu dan sedang melaju kencang. Namun, tiba-tiba pesawat TransNusa berada di jalur take off yang sama. Tak pelak, pesawat jenis ATR dengan nomor registrasi PK-TNJ ini pun ditabrak Batik Air.

Informasi dari seorang penumpang pesawat Batik Air, Gunawan, sebelum tabrakan terjadi, pesawatnya sempat berputar-putar di runway. Tiba-tiba, ada ledakan kencang dan membuat penumpang panik. "Dari awal saya sudah punya feeling ada yang janggal pada penerbangan ini, karena pesawat muter-muter saja di runaway, seperti menghindari sesuatu," ungkap Gunawan kepada detikcom di Bandara Halim Perdanakusuma, tadi malam. "Kemudian, saya mendengar ledakan kencang sekali, ada semacam korslet atau burung masuk saya nggak tahu, yang jelas ada api," imbuhnya.

Setelah dentuman itu, pilot langsung menghentikan pesawat dan meminta penumpang untuk turun dari seluncuran tangga darurat. Sebanyak 49 penumpang langsung lari menyelematkan diri begitu turun karena melihat di bagian sayap pesawat masih ada api yang berkobar. "Turun melalui pintu darurat, kita langsung terjun seperti orang main perosotan dan kita lari karena melihat bola api masih terlihat dari sayap," tutur Gunawan.

Saat proses evakuasi berlangsung, para penumpang sempat berebutan turun ke seluncuran darurat.  "Semua penumpang minta turun. Sempat rebutan turun ke seluncuran darurat," ujar Faisal Ibrahim, salah seorang penumpang Batik Air yng duduk di Kelas Bisnis.

Sedangkan Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, seluruh 49 penumpang dan 7 kru dalam pesawat Batik Air selamat dari maut. "Semua penumpang dan kru dalam keadaan selamat dan akan diterbangkan menggunakan pesawat pengganti," ujar Edward.

Sementara itu, General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Trikora Harjo, musibah tabrakan pesawat di Bandara Halim sama sekali tidak mengganggu jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai. Pasalnya, maskapai yang melayani rute Bandara Halim Perdanakusuma-Bandara Ngurah Rai maupun sebaliknya sangat terbatas. 

"Memang tidak banyak penerbangan menuju Bandara Halim dari Bandara Ngurah Rai. Penerbangan lebih banyak menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Jadi, tidak ada dampak apa-apa," kata Trikora saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, tadi malam. 7 asa

Komentar