nusabali

Badung Kembangkan Cabai di Lahan 60 Hektare

  • www.nusabali.com-badung-kembangkan-cabai-di-lahan-60-hektare

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung semakin serius menggarap sektor pertanian.

Komoditas Bawang Lima Hektar dan Nanas Dua Hektar

MANGUPURA, NusaBali
Tahun ini, Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan menggandeng petani dalam upaya pengembangan tanaman cabai, bawang dan nanas. Anggaran yang dipersiapkan untuk program tersebut mencapai Rp 2 miliar.

Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Badung, Pemkab Badung juga memiliki misi sebagian dari hasil produksi tak langsung seketika dilempar ke pasar. Melainkan di simpan di Cold Atmosphere Storage (CAS) yang tengah dibangun oleh pemerintah di wilayah Petang. Tujuan penyimpanan komoditas seperti cabai, bawang, dan nanas, agar pemerintah dapat mengontrol harga saat merangkak naik.

Pemkab Badung pun telah menjalin kerjasama dengan pihak petani berikut dengan lahannya sekaligus, yang disebut Calon Petani Calon Lokasi (CP/CL). Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung, luasan untuk pengembangan tanaman cabai yakni 60 hektare terdiri dari 50 hektare cabai rawit dan 10 hektare cabai besar. Adapun sasarannya, yakni 17 CP/CL di Kecamatan Mengwi, 11 CP/CL di Kecamatan Abiansemal, dan 9 CP/CL di Kecamatan Petang.

Selanjutnya bawang dengan luas lima hektare, dengan lima CP/CL di Kecamatan Mengwi dan dua CP/CL di Kecamatan Abiansemal. Sedangkan nanas dua hektare, dengan tiga CP/CL di Kecamatan Petang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung Putu Oka Swadiana, menjelaskan program yang tengah dikembangkan sebagai antisipasi atas lonjakan harga. “Ide ini digagas oleh Bapak Bupati. Sebab untuk komoditas seperti cabai dan bawang kerap fluktuatif. Makanya, dengan pola penyimpanan bisa sewaktu-waktu dikeluarkan saat harga naik. Dengan demikian, saat harga rendah membantu petani. Sedangkan saat harga tinggi membantu masyarakat luas,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung Putu Oka Swadiana, Jumat (27/4).

“Biasanya yang banyak menanam cabai Maret atau April. Juni-Juli, biasanya panen besar. Nah, yang hasil penanaman bulan berikutnya Agustus-September mungkin kita simpan (di CAS, Red) untuk persediaan berikutnya,” terangnya lebih lanjut.

Adapun anggaran yang disiapkan untuk penanaman cabai, bawang, dan nanas sekitar Rp 2 miliar. Anggaran tersebut meliputi semua sarana, kecuali tenaga kerja untuk membuat bedengan, dan menanam.

Mengenai kapasitas CAS, Swadiana menyatakan tergantung komoditi yang disimpan. “Satu unit CAS terdiri atas dua pintu atau couple. Khusus cabai, bisa muat sekitar tujuh ton per pintu. Kalau satu unitnya ada dua pintu, berarti total isinya mencapai 14 ton. Sementara bawang tanpa daun, muat 16 ton perpintu. Sedangkan dengan daun, muat 10 ton per pintu.

“Bawang merah tanpa daun bisa tahan sekitar tiga bulan, bawang merah dengan daun sampai enam bulan. Kalau cabai sekitar dua bulan,” tandasnya.

Untuk diketahui, pembangunan CAS muncul dari ide Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Pemaka Badung pun menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk pembangunan CAS tersebut yang akan berdiri di wilayah Kecamatan Petang. Pertimbangannya supaya lebih dekat dengan petani yang kebanyakan memang berasal dari sana. Pemkab dalam mewujudkan program ini bekerjasama dengan PT Pura Agro Mandiri, Kudus, Jawa Tengah. *asa

Komentar