nusabali

Jembatan Ambrol, Denpasar–Gilimanuk Putus

  • www.nusabali.com-jembatan-ambrol-denpasar-gilimanuk-putus

Kendaraan besar seperti truk dan bus dari Gilimanuk ke Denpasar dialihkan ke Buleleng. Sedangkan dari arah sebaliknya diarahkan ke Baturiti, Tabanan. 

Minimnya saluran air, membuat air hujan dari daerah pegunungan di sebelah selatan jalan raya tidak dapat mengalir maksimal, sehingga memehuni jalan dan masuk ke rumah warga. Puncak ketinggian air diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.00 Wita, dengan ketinggian air bah mencapai sepaha orang dewasa. 

“Tadi tinggi airnya sepaha, puncaknya sekitar pukul 19.00 Wita. Air tidak hanya di jalan tetapi sudah masuk ke rumah warga,” ujar salah seorang anggota Polsek Gerokgak yang sedang berjaga mengatur arus lalu lintas, Sabtu  malam.

Meski tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas, tetapi akibat kejadian tersebut jalur Singaraja-Gilimanuk, sempat terganggu. Kendaraan yang lalu lalang melintasi jalan tersebut, terpaksa harus bersabar dan menunggu giliran untuk dapat melanjutkan perjalanan, di tengah derasnya air bah yang mengalir. Bahkan dikabarkan satu mobil Toyota Avanza yang tidak diketahui plat kendaaan dan identitas pemiliknya, sempat terseret arus.

Beruntung ada pohon yang menahannya sehingga tidak masuk ke dalam got. “Tadi saat kendaraan diatur melintas satu per satu sempat ada mobil terseret arus, tapi langsung dikerek agar tidak macet,” imbuhnya. 

Selain itu puluhan warga pun terlihat turun ke jalan raya untuk membantu mengatur arus lalu lintas pengguna jalur Singaraja-Gilimanuk. Sebagian warga juga terlihat membersihkan dan membuat jalur air, agar tidak terjadi genangan, dan air dapat surut kembali.

Hal senada juga diungkapkan oleh Yulia, warga setempat yang menyaksikan bencana tersebut. Dia menuturkan saat itu tengah berada di dalam rumah, karena hujan deras. Sekitar pukul 17.00 Wita dia mendengar suara gemuruh seperti air yang mengalir deras datang dari arah selatan rumahnya. Yulia yang saat itu tinggal di sisi utara jalan langsung keluar rumah melihat situasi, dan air bah tiba-tiba masuk menerobos dan memenuhi halamannya.

“Wah tadi kayak laut di halaman rumah saya. Tiba-tiba air sangat besar datang, maklum karena rumah saya lebih rendah dari jalan. Ya tergenang semua halamannya, beruntung tidak masuk ke dalam rumah,” tuturnya.
Hingga malam kemarin, belum dapat diidentifikasi berapa jumlah kerusakan rumah yang terjadi akibat bencana tersebut. Namun rata-rata, rumah warga di pinggir jalan raya semuanya kemasukan lumpur. 

“Kami belum dapat data pastinya, yang jelas ada banjir bandang di empat titik di Gerokgak. Banjir di Kecamatan Seririt yang menggenangi puluhan rumah, itu baru data sementara,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Ketut Yasa.

Sementara itu, warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng terisolir lantaran jembatan penghubung banjar tersebut dengan Banjar Dinas Tengah, putus. Jalur tersebut adalah akses jalan satu-satunya warga Banjar Dinas Kembang Sari untuk dapat menuju ke wilayah perkotaan. Tercatat ada 260 KK yang ada di banjar dinas tersebut yang tidak dapat keluar dari wilayahnya. Satu truk pengangkut material pun terjebak hingga Sabtu malam.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. ambruknya jembatan sepanjang tiga meter tersebut, memang terjadi sebelum hujan deras mengguyur Buleleng. Kejadian tersebut berawal saat satu unit  truk DK 9397 UK yang mengangkut batu material datang dari arah Selatan (Banjar Dinas Kembang Sari).

Truk yang dikemudian oleh Ketut Badra, 45, warga Desa Kalibukbuk, Buleleng, tersebut bermaksud mengambil batu material di Banjar Dinas Kembang Sari, dan akan dibawa ke Desa Kalibukbuk. Saat melintas di jembatan tersebut, badan truk sudah melintas setengahnya. Tetapi ketika ban belakang melintas, jembatan tersebut langsung ambruk.

“Saya tadi sedang ngangkut batu dari Kembang Sari atas, mau dibawa ke toko. Tapi sampai di jembatan ini, ketika ban belakang lewat, jembatan sudah ambruk,” kata Badra. 
Hal itu diperparah ketika truk di jalur sempit tersebut tidak dapat dievakuasi hingga malam. Ditambah lagi hujan deras.

Untuk sementara warga setempat berusaha untuk menaikkan setengah badan truk yang terperangkap ke dalam jembatan yang jebol, dengan menggunakan dongkrak. Sedangkan warga sekitar juga memasang papan agar bisa melintas karena jembatan jebol. 7 ode, k23

Komentar