nusabali

Kasus Percobaan Penculikan Bocah SD

  • www.nusabali.com-kasus-percobaan-penculikan-bocah-sd

Pihak Kepolisian Resort Kota (Polresta) Denpasar terus mendalami laporan percobaan penculikan yang dialami oleh WH, 10, bocah yang masih duduk di bangku kelas IV SDN 12 Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (8/10) lalu.

“Anggota kami saat ini sudah bekerja. Karena semuanya butuh proses, begitupun dalam pengungkapan ini. Kami butuh pendalaman lagi dan saat ini sedang berjalan,” tuturnya.
Sementara itu, Pendamping Hukum P2TP2A Kota Denpasar Siti Sapurah berharap pihak kepolisian cepat mengungkap kasus percobaan penculikan tersebut. Pasalnya, aku wanita yang kerap disapa Ipung, ini korban merasa trauma dan ketakutan jika ‘predator anak’ ini masih berkeliaran. Ditambah, yang membuat korban waswas karena jalur tempatnya pergi dan pulang sekolah melintasi jalan yang jadi TKP. “Orangtua korban juga takut dan anaknya (korban WH) juga waswas. Makanya, pihak kepolisian segera melacak keberadaan pelaku untuk ditangkap,” ucap Siti Sapurah.

Dilanjutkannya, pelaku yang memiliki kemiripan dengan sketsa pelaku penculikan di Jalan Siulan Denpasar Timur yang hingga kini belum ditangkap tersebut membuat keluarga yang memiliki anak merasa waswas. “Ini kan (pelaku) masih berkeliaran. Nah, semua orangtua pasti sangat waswas selagi pelakunya masih berkeliaran. Apalagi, kalau pengakuan anak itu sendiri ada kemiripan dengan sketsa wajah pelaku penculikan di wilayah hukum Denpasar Timur yang belum tertangkap hingga kini,” kata Ipung. 

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi kelas IV SDN 12 Sanur, nyaris diculik oleh orang tak dikenal saat pulang sekolah di jalan setapak — antara Jalan Sedap Malam–Jalan Akasia, pada Kamis (8/10). Bocah perempuan berinisial WH, 10, yang tinggal di seputaran Jalan Akasia, Denpasar Timur, tersebut diikuti oleh seorang pria yang diketahui mengendarai sepeda motor. Pria misterius yang mengikutinya itu diduga kuat pelaku penculikan yang sempat membawa kabur seorang bocah di Jalan Siulan, beberapa bulan lalu. Beruntung, saat sang pelaku membekapnya, korban berhasil melarikan diri lantaran bisa beladiri.

Pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah, menuturkan, korban WH bersama orangtuanya melaporkan kejadian tersebut ke lembaga perlindungan anak, Jumat (9/10). Selanjutnya, pihaknya langsung melaporkan peristiwa itu ke Sat Reskrim Polresta Denpasar. Dalam keterangan yang berhasil digali oleh wanita yang kerap disapa Ipung, ini, sang bocah tiap harinya mengendarai sepeda ke sekolahnya di SDN 12 Sanur. Namun, selama sebulan belakangan ini ada seorang pria yang selalu membuntutinya. “Kejadian ini (pembuntutan) hampir tiap hari. Saat korban pulang sekolah, pelaku selalu ngikutin,” kata Ipung saat dikonfirmasi, Sabtu (10/10) sore.

Sambung dia, puncaknya pelaku melancarkan aksinya itu pada Kamis (8/10). Di mana, bocah itu mengayuh sepedanya melintas di Jalan Sedap Malam sekitar pukul 11.00 Wita. Saat itu, tiba-tiba sang pelaku itu datang menghampirinya dan memohon kepada korban untuk menemaninya mencari daun. “Karena korban tidak tahu niat sang pelaku ini, korban langsung mengiyakannya. Sehingga, diajaklah bocah ini ke tengah hutan, lalu dibekap. Lokasinya itu arah utara SM Hotel,” beber Ipung.

Saat korban berjalan di bagian depan saat melintasi pematang sawah itu, sang pelaku langsung membekap mulutnya. Korban yang kaget melihat aksi pelaku langsung meronta dan jatuh ke tengah sawah. Pelaku mendapatkan perlawanan dari korban. “Karena sedikit tahu bela diri, korban melawannya. Sehingga, genggamannya terlepas dan korban berhasil kabur,” ucap Ipung.

Selanjutnya korban berlari menuju jalan raya dan menyelamatkan diri. Sementara, sang pelaku langsung kabur.

Komentar