nusabali

Cangkok Ginjal Pertama di RS Sanglah

  • www.nusabali.com-cangkok-ginjal-pertama-di-rs-sanglah

Versi Kementrian Kesehatan, transplantasi ginjal dapat dicover BPJS dengan total plafon Rp 250 juta.

Kemenkes Canangkan 10 RS Layani Transplantasi Ginjal

DENPASAR, NusaBali
Peristiwa bersejarah terjadi di RS Sanglah, Denpasar, Senin (18/1). Pasalnya, di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RS Sanglah kemarin dilakukan proses transplantasi ginjal pertama kalinya di Bali. Pasien perdana yang menjalani transplantasi ginjal ‘bersejarah’ di RS Sanglah adalah Septian Aribowo, 29, karyawan sebuah BPR di Bali yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah.

Septian Aribowo, yang menjadi pasien transplantasi ginjal pertama di RS Sanglah, sebelumnya divonis mengalami gagal ginjal sejak September 2015 lalu. Pasien berusia 29 tahun asal kawasan Lasem, Rembang ini pun harus melakukan transplantasi ginjal. Dia menerima ginjal dari ibu kandungnya, Tuti Hamidah, 51.

Proses transplantasi ginjal bersejarah kemarin dilakukan di IBS RS Sanglah sejak pagi pukul 07.00 Wita. Pendonor Tuti Hamidah selesai menjalani operasi siang sekitar pukul 12.00 Wita, sementara Septian Aribowo baru selesai menjalani operasi pukul 13.30 Wita.

Karena ini merupakan transplantasi ginjal untuk pertama kalinya di Bali, maka prosesnya masih diampu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Tapi, tim dokter yang menangani sepenuhnya dari RS Sanglah.

Direktur Utama RS Sanglah, dr AA Sri Saraswati MKes, mengatakan sebelum merencanakan operasi tranplantasi ginjal perdana tersebut, pihaknya telah membentuk tim yang terdiri dari ahli nefrologi, urologi, psikiatri, patologi klinik, patologi anatomi, radiologi, etik dan hukum. Tim inilah yang melakukan persiapan operasi mulai dari pemilihan donor, pemilihan pasien, sampai dilakukannya transplantasi ginjal.

Setelah operasi transplantasi ginjal bersejarah kemarin berhasil dilakukan RS Sanglah, kata Sri Saraswati, maka akan dilanjutkan dengan operasi kedua. "Setelah itu, barulah RS Sanglah akan melakukan operasi cangkok ginjal secara mandiri, tanpa diampu lagi oleh RSCM Jakarta," papar Sri Saraswati.

Sementara, Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Chairul Radjab Nasution SpPD KGEH FINASIM MKes, secara khusus meninjau pelaksanaan transplantasi ginjal perdana di RS Sanglah, Senin kemarin. Ini lantaran baru kali pertama dilakukan tranplantasi ginjal di RS Sanglah.

Menurut dr Chairul Radjab Nasution, tidak banyak rumah sakit di Indonesia yang mampu melaksanakan operasi transplantasi (cangkok) ginjal. Sejauh ini, baru beberapa rumah sakit di Indonesia yang melakanakan proses tranplantasi ginjal, termasuk RSCM Jakarta, RS Cikini Jakarta, RS dr Sarjito Jogjakarta, RS Jambi, dan RS Padang (Sumatra Barat).
"Kalau di Bali, ini (di RS Sanglah) yang pertama kali,” jelas dr Chairul Radjab kepada NusaBali seusai tinjau proses tranplnatasi ginjal di IBS RS Sanglah, Senin kemarin.

Chairul Radjab menegaskan, Kemenkes telah mencanangkan nantinya ada 10 rumah sakit di Indonesia harus mempunyai layanan tranplantasi ginjal. Selain itu, transplantasi ginjal juga dapat dicover BPJS dengan total plafon Rp 250 juta. Sedangkan untuk biaya operasi cangkok ginjal, akan dihitung nanti dengan beberapa kali tindakan.

"Hal ini karena pilihan untuk gagal ginjal bukanlah cuci darah, melainkan transplantasi ginjal. Kalau kita lihat, (transplantasi) lebih cost effectiveness, quality of live lebih bagus," imbuhnya.

Selanjutnya...

Komentar