nusabali

BASAbali Wiki Gelar Konferensi Pemuda Bali

Bawa Spirit Kongres Pemuda 1928

  • www.nusabali.com-basabali-wiki-gelar-konferensi-pemuda-bali

DENPASAR, NusaBali - Mengambil spirit Kongres Pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda 1928, Yayasan BASAbali Wiki menyelenggarakan Konferensi Pemuda Bali, di Hotel Inna Bali Heritage, Jalan Veteran, Denpasar, Senin (6/5) hingga Selasa (7/5) hari ini.

Kongres Pemuda Bali ini diikuti oleh 180 orang peserta dari seluruh Bali terdiri atas perwakilan siswa, guru, Manggala Utama Pasikian Yowana, mahasiswa, komunitas pemuda, aktivis lingkungan, aktivitas perempuan, dan kaum disabilitas dari seluruh Bali. 

“Konferensi Pemuda Bali ini bertujuan untuk memperkuat peran pemuda, menyikapi isu publik melalui kerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, sehingga bisa menghasilkan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan didasari oleh nilai-nilai kebajikan,” ujar Direktur Eksekutif BASAbali Wiki dari Putu Eka Guna Yasa saat pembukaan Konferensi Pemuda Bali, Senin (6/5). 

Konferensi Pemuda Bali menghadirkan sejumlah pemateri yakni Dr Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra (mantan Walikota Denpasar dan Calon DPD RI periode 2024-2029 terpilih), Tantowi Yahya (Dubes Selandia Baru, Prof Erawan (akademisi Unud), I Wayan Juniartha (jurnalis senior), Dewi Dian Reich (seniman), Ida Dwagung Lesmana (Manggala Utama Pasikian Yowana Bali), Ida Bagus Surya Manuaba (perwakilan Pertuni Bali/Ragam Disabilitas), dan Stary Brosnan (pemenang Wikithon Partisipasi Publik).  

Guna Yasa menjelaskan, Konferensi Pemuda Bali merupakan kelanjutan dari spirit kongres pemuda yang secara nasional dan lokal pernah dilakukan. Sepanjang sejarahnya, para pemuda aktif melakukan berbagai pertemuan, konferensi, dan kongres. Kongres pemuda I dilaksanakan pada 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928. Salah satu buah pemikiran pemuda yang monumental melalui kongres yang disebutkan terakhir dalam sejarah perjalanan bangsa adalah Sumpah Pemuda. 

Dalam konteks Bali, juga pernah diadakan Kongres Pemuda Bali pada 14-17 April 1950. Hasilnya adalah kesepakatan untuk membuat organisasi Kesatuan Pemuda Nasional Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945. 

Sementara pembicara kunci Dr Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra memberikan apresiasi terselenggaranya konferensi yang melibatkan para pemuda Bali. Dia menilai pemuda di Bali memiliki kekuatan dalam hal kreativitas yang sangat berguna dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang semakin beragam. 

Meski demikian, di tengah kemajuan teknologi informasi, Rai Mantra mengajak para pemuda untuk tidak mudah percaya dengan arus informasi yang sangat deras. Pemuda diminta lebih awas ketika menafsirkan suatu informasi di era media sosial ini. “Jangan karena tahu dua, tiga menit di media sosial, sudah memberikan justifikasi atau kesimpulan,” ungkap Rai Mantra.

Rai Mantra menambahkan, komentar terhadap isu publik harus didasarkan pada realitas bukan informasi sekejap mata di era pandemi informasi ini. Rai Mantra mengingatkan, perlu literasi dan banyak membaca agar cara menyikapi suatu isu publik itu lebih didasarkan pada kondisi sebenarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Bali mengatakan para pemuda adalah motor penggerak dalam laju kemajuan suatu bangsa. Arya Sugiartha berharap Konferensi Pemuda Bali melahirkan para pemuda yang mampu membawa Bali menghadapi berbagai tantangan kekinian, seperti masalah kependudukan yang semakin padat, transportasi dan kamacetan, hingga ulah wisatawan nakal yang mencederai budaya Bali. a. 

Komentar