nusabali

Produksi Air Baku SPAM Penet 110 Liter per Detik Selama Pengerjaan Krib

  • www.nusabali.com-produksi-air-baku-spam-penet-110-liter-per-detik-selama-pengerjaan-krib

Denpasar, NusaBali.com - Kepala UPTD PAM Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Permukiman Provinsi (PUPRKIM) Provinsi Bali, Ida Bagus Surya, memastikan produksi air baku di SPAM Penet tetap berjalan selama proses pengerjaan krib atau bronjong di Sungai Penet

Rata-rata produksi air baku di SPAM Penet selama pengerjaan krib berkisar di angka 110 liter/detik. 

Bagus Surya, saat dikonfirmasi, Kamis (25/4/2024), mengakui, selama proses pengerjaan krib ini produksi air baku di SPAM Penet cukup menurun, dari yang sebelumnya berada di kisaran 150 liter/detik. 

Faktor utama yang mempengaruhi penurunan produksi air baku itu adalah selama proses pengerjaan krib ini, bendungan karet di sisi selatan kempes. Oleh karena itu, suplai air yang masuk ke mulut intake pun secara tidak langsung berkurang. 

Namun, pihaknya sudah menyiasati situasi ini dengan berfokus pada pembuatan bendungan air di dekat mulut intake. Dengan adanya bendungan itu, akan sedikit membantu menstabilkan produksi air baku di SPAM Penet dalam beberapa waktu ke depan.

“Pengerjaan beronjong (krib) yang dilakukan rekanan dari BWS akan berlangsung kurang lebih sebulan, di mana akan dikerjakan di empat titik,” kata Bagus Surya.

Dari jumlah produksi air baku yang ada, SPAM Penet hanya akan mendistribusikan air baku itu ke dua wilayah saja yakni di Taping Poltabes kurang lebih sebanyak 75 liter per detik dan Buduk sebanyak 20 sampai 25 liter per detik, sedangkan untuk wilayah Kancil, Badung akan didistribusikan dari IPA Estuary. 

“Jatah air baku untuk Taping Poltabes ini, ada penambahan, dari sebelumnya yang diminta dari PDAM hanya sebesar 60 liter per detik, kita tingkatkan menjadi 75 liter per detik,” kata Bagus Surya.

Pengerjaan krib ini merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan pihak UPTD untuk meningkatkan kualitas layanan produksi air baku. Bagus Surya, menegaskan, jika proyek pengerjaan krib ini sudah selesai, kedepannya produksi air baku akan meningkat dan tetap produktif, walaupun sewaktu-waktu bendungan karet tersebut kempes. Ini merupakan salah satu alasan dari pihak UPTD untuk segera membangun krib di mulut intake.

Mereka menargetkan, produksi air baku akan kembali normal dengan angka produksi meningkat hampir mendekati 200 liter per detik. Dengan angka produksi tersebut, 3 wilayah yang akan didistribusikan oleh SPAM Penet akan mendapat porsinya masing-masing sesuai kebutuhannya.




Komentar