nusabali

Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Laga Persik-Bhayangkara

  • www.nusabali.com-satgas-anti-mafia-bola-selidiki-laga-persik-bhayangkara

JAKARTA, NusaBali - Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Sepak Bola menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC yang berakhir 0-7.

Anggota Satgas Akmal Maharli membeberkan, penyelidikan berawal dari surat laporan yang dilayangkan manajemen Persik karena menduga adanya pengaturan skor dalam laga yang secara mengejutkan dimenangkan Bhayangkara yang di zona degradasi.

"Kami mengapresiasi manajemen Persik yang proaktif mengirimkan surat laporan terkait laga tersebut. Satgas akan segera menindaklanjuti laporan itu," kata Akmal dalam rilisnya, Kamis (18/4).

Dalam laporan itu, manajemen Persik mencurigai faktor nonteknis atau pengaturan skor di balik hasil laga tersebut, sehingga meminta satgas menyelidikinya. Dia menyatakan laporan itu akan dibawa kepada Satgas Mafia Bola bentukan Polri dan berharap cepat diselidiki serta ditemukan pelakunya.

Mengenai kemungkinan sejumlah pemain terlibat dalam kejadian ini, Akmal mengatakan timnya masih mempelajari semua informasi.  Seluruh bukti, kata Akmal, akan diserahkan kepadsa Satgas Mafia Bola bentukan Polri guna diproses secara hukum.

Akmal mengungkapkan, hasil laporan di lapangan menunjukkan timnya mengantongi informasi perihal keberadaan sosok mencurigakan di tribun saat laga berlangsung. Sosok itu, kata Akmal, diduga sebagai runner atau perantara bandar judi dalam pengaturan skor.

Menurut Akmal, sosok yang dicurigai itu terlihat asing atau tidak dikenal di kalangan pecinta sepak bola nasional. Dia juga menambahkan, selain laga Persik versus Bhayangkara, satgas juga sedang mengevaluasi sejumlah pertandingan yang mencatatkan skor tidak wajar.

Sementara itu, Persik Kediri resmi merilis permintaan maaf menyusul kekalahan 'mencurigakan' saat bersua Bhayangkara FC pada lanjutan BRI Liga 1 2023/2024, Selasa (16/4) malam. Manajemen klub juga membuka pintu kepada satgas anti-mafia sepak bola untuk melakukan investigasi.

Persik takluk 0-7 dari Bhayangkara FC. Kekalahan tersebut membuat publik Kediri kecewa karena hasil itu didapat dari tim papan bawah yang sedang berjuang menghindari zona degradasi.

Kekecewaan makin mendalam karena Persik sangat membutuhkan kemenangan untuk menembus empat besar alias zona championship series BRI Liga 1. Dugaan mengenai adanya match-fixing alias jual beli pertandingan tak pelak menyeruak.

Karena itu, Persik merilis pernyataan atau sikap menyikapi hasil pertandingan melawan Bhayangkara FC, dengan meminta maaf sebesar-besarnya kepada suporter.

"Manajemen Persik Kediri beserta seluruh jajaran tim juga meminta maaf kepada seluruh fans dan suporter Persik Kediri serta masyarakat Indonesia."

Masih dalam surat tersebut, manajemen Persik juga akan melakukan evaluasi menyeluruh, baik teknis maupun non-teknis, melibatkan seluruh pemain dan staf kepelatihan.

"Manajemen Persik, sesaat setelah pertandingan berakhir, segera melakukan evaluasi bersama dengan jajaran pelatih, dan dilanjutkan dengan bersama seliuruh pemain pada malam yang sama hingga dini hari (17/4)."

"Evaluasi ini tidak akan berhenti. Karena, Persik Kediri merupakan klub sepak bola profesional yang menunjung tinggi azas fair play, setiap tindakan yang mencoreng marwah sepak bola, tentu merupakan hal yang tidak dapat diterima."

Lebih lanjut, Persik juga mempersilakan kepada satuan tugas (satgas) anti-mafia sepak bola untuk bertindak. Mereka juga terbuka akan masukan dari suporter Persikmania.

"Persik Kediri memiliki visi yang jelas untuk membawa klub kebanggaan Kediri Raya hingga berprestasi ke level Asia, sehingga manajemen Persik Kediri pun akan berkomunikasi dan melaporkan kepada Satgas Anti-mafia Bola." ant

Komentar