nusabali

264.364 Pemudik Diprediksi Belum Kembali ke Bali

  • www.nusabali.com-264364-pemudik-diprediksi-belum-kembali-ke-bali

NEGARA, NusaBali - Masa puncak arus balik Lebaran 2024 di lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk diperkirakan telah berlalu. Meski demikian, diperkirakan banyak pemudik yang belum kembali ke Bali. Sesuai perbandingan data produksi selama periode arus mudik dengan periode arus balik hingga per H+3 Lebaran, Minggu (14/4) masih ada selisih 254.364 penumpang yang belum kembali menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk.

Sesuai data yang diterima NusaBali, realisasi produksi penumpang dari Ketapang ke Gilimanuk sejak HH (H2) hingga H+3 Lebaran atau per Kamis (11/4) hingga Minggu (14/4) adalah sebanyak 156.256 orang. Jumlah penumpang yang kembali ke Bali itu baru mencapai sekitar 37 persen dibandingkan jumlah 420.624 orang penumpang yang berangkat dari Bali pada periode arus mudik sejak H-7 hingga H Lebaran atau per Rabu (3/4) hingga Rabu (10/4) lalu.

Sementara realisasi kendaraan roda dua atau sepeda motor yang telah kembali ke Bali selama HH hingga H+3 Lebaran adalah sebanyak 21.429 unit. Jumlah kendaraan roda dua yang telah kembali ke Bali itu baru mencapai 27,8 persen dibandingkan jumlah kendaraan roda dua dari Bali pada periode mudik yang mencapai sebanyak 76.912 unit kendaraan. Selisih antara jumlah sepeda motor yang sebelumnya meninggalkan Bali dengan yang sudah kembali ke Bali, itu masih ada sebanyak 55.483 unit.

Kondisi hampir sama juga terjadi pada arus balik kendaraan roda empat atau mobil pribadi. Selama periode mudik, ada sebanyak 39.161 unit kendaraan roda empat yang diseberangkan dari Bali. Sedangkan jumlah kendaraan roda empat yang sudah kembali ke Bali selama periode arus balik hingga per H+3 Lebaran, Minggu kemarin, tercatat sebanyak 17.458 unit. Secara persentase, baru ada sekitar 44,5 persen kendaran roda empat yang telah balik ke Bali dengan selisih yang belum balik mencapai sebanyak 21.703 unit. 

General Manager ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk, Syamsudin saat dikonfirmasi, Senin (15/4) mengatakan hari H puncak arus balik Lebaran tahun ini diperkirakan sudah terjadi pada H+3 Lebaran, Minggu (14/4). Pada H+4 Lebaran, Senin kemarin, juga diprediksi sebagai masa puncak arus balik. Namun dari pantauan situasi sementara sampai Senin sore kemarin, situasi kendaraan masih lebih lengang dibandingkan situasi sehari sebelumya atau pada, Minggu (14/4).

"Secara umum, situasi arus balik yang dari Ketapang maupun sebaliknya sudah berjalan aman dan lancar. Pergerakan kendaraan ke pelabuhan cukup lancar sehingga untuk pergerakan penyeberangan kendaraan di pelabuhan juga lancar," ucap Syamsudin.

Meski situasi sudah terpantau agak lengang, Syamsudin mengaku, tetap mengantisipasi kemungkinan lonjakan penumpang pada Senin malam atau hari-hari berikutnya. Untuk mencegah antrean, pihaknya pun mengingatkan agar para pengguna jasa mengatur waktu perjalanannya dan melakukan pembelian tiket online secara mandiri maksimal H-1 sebelum keberangkatan. "Pastikan telah bertiket sejak berangkat dari rumah agar perjalanan lebih lancar, aman dan tidak mengantre. Selain itu, reservasi perjalanan yang dilakukan sejak jauh-jauh hari juga dapat melindungi pengguna jasa dari kehabisan kuota tiket pada tanggal yang diinginkan," ujar Syamsudin. 

Terpisah Koordinator Posko Angkutan Lebaran 2024 di Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Bali, Achmad Erwin Rahadi mengatakan prediksi arus balik mencapai puncaknya pada H+3 atau Minggu (14/4) pada malam harinya ada peningkatan yang signifikan kedatangan para pemudik pulang ke pulau Bali, terutama karena keharusan para pekerja kembali ke aktivitas rutin mereka. “Sudah akhir cuti bersama dan harus mulai masuk bekerja, khususnya para ASN itu absen pertama absensinya sangat berati sekali sebagai laporan, karena tidak boleh menambah cuti lagi,” ujar Erwin, Senin kemarin.

“Bagi para pemudik yang ingin memasuki Pulau Bali melalui pintu barat atau dari Ketapang-Gilimanuk, disarankan untuk menyiapkan identitas KTP, karena pemeriksaan rutin dilakukan di pelabuhan tersebut. Hal ini juga berlaku bagi pengguna sepeda motor yang disarankan untuk melengkapi dokumen kendaraannya agar proses pemeriksaan berjalan lancar. Kondisi ini terkait dengan ketatnya pemeriksaan di setiap pos pintu masuk, yang semakin diperketat sebagai respons terhadap berita-berita viral belakangan ini,” pungkas Erwin. 7 ode, cr79

Komentar