nusabali

Gus Adhi Tagih Komitmen Pemerintah

Soal Pelaksanaan Bidang Kebudayaan di Ibu Kota Nusantara

  • www.nusabali.com-gus-adhi-tagih-komitmen-pemerintah

JAKARTA, NusaBali - Anggota Komisi II DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, angkat bicara mengenai budaya saat Komisi II DPR RI Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senin (18/3). Gus Adhi tagih komitmen pemerintah dalam membangun budaya di IKN.

"Kalau kita menarik kata nusantara, berarti tidak terlepas dari sebuah benang merah yang punya nilai luar biasa. Dalam menarik benang merah itu, saya belum pernah dengar sejauh mana komitmen pemerintah dalam membangun budaya di IKN," ujar Gus Adhi. Padahal, dalam data yang dipaparkan Bambang ada anggaran mengenai budaya.

Buktinya, Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Masyarakat mendapat anggaran sebesar Rp10 miliar. Namun, tidak dipaparkan kegiatan apa saja terkait dengan budaya yang telah dilakukan di IKN. "Dengan anggaran tersebut, apa saja yang sudah dilakukan. Setahu saya, saat kami datang ke sana belum ada kegiatan apa-apa," jelas Gus Adhi.

Jika sudah ada, anggota Fraksi Golkar ini mengingatkan lagi pemerintah mengenai kegiatan budaya tersebut. Namun, bila memang belum ada kegiatan di sana, Gus Adhi berharap agar diadakan. “Sebab, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) saja mengapresiasi keberagaman Indonesia yang terdapat dalam slogan Bhinneka Tunggal Ika,” tegas politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini.

Terlebih di IKN, kata dia, dibangun tempat ibadah dari lima agama. "Ini penting menjadi pemikiran kita bersama (membangun budaya,red), karena nama ibu kota kita nusantara. Kedua, ini sebagai bentuk konkret dari Bhinneka Tunggal Ika di IKN," papar pria yang turut menggolkan UU Provinsi Bali ini.

Sementara Kepala Otorita IKN Bambang Susantono  menyatakan, mereka ingin pula IKN bukan hanya sebagai kota pemerintahan saja. Melainkan kota yang juga hidup dan dicintai dengan kegiatan-kegiatan budaya. Oleh karena itu, mereka sudah beberapa kali urun rembuk dengan dosen-dosen perguruan tinggi kesenian seperti IKJ dan ISI di daerah-daerah agar bisa membuat IKN menjadi kota hidup.

Kemudian mengundang pegiat seni lokal dan sukses agar IKN memiliki fitur keberagaman budaya sehingga tidak garing, tapi punya daya tarik dari sisi lain. "Kami sedang mencari formatnya. Investor-investor dapat membuat teater kecil atau tempat untuk ekspresi di IKN," jelas Bambang.

Tak ketinggalan membangun taman-taman untuk ekspresi para pegiat seni atau pematung. Di taman itu pula, nantinya bisa digelar pertunjukan seni dari berbagai kampus. Selain itu, mereka juga berharap agar daerah-daerah di Indonesia dapat mengisi ruang-ruang ekspresi tersebut. "Kami, sangat konsen terhadap seni dan budaya. Beberapa hari lalu, kami rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten, kota dan provinsi dengan harapan bisa kerja sama dengan kami, tidak hanya mengerahkan pebisnis mereka saja. Tapi juga pegiat seni dan budaya mereka untuk sama-sama mengisi ruang ekspresi di IKN," papar Bambang. k22

Komentar